Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
17 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Lingkungan
Artikel

Bila Umat Islam Kriminalisasi Ulama, Allah Akan Jadikan Orang Zalim Sebagai Pemimpin

Bila Umat Islam Kriminalisasi Ulama, Allah Akan Jadikan Orang Zalim Sebagai Pemimpin
Ilustrasi. (republika.co.id)
Selasa, 28 Februari 2017 09:08 WIB
Penulis: Imam Nur Suharno
AL-ULAMA waratsatul anbiya (ulama adalah pewaris para nabi). Dalam hadis riwayat Tirmidzi tersebut, Nabi SAW menegaskan tentang kedudukan seorang ulama. Islam telah menempatkan ulama pada posisi yang strategis, hal itu karena keilmuannya.

Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari Abud Darda RA, Nabi SAW bersabda, Sungguh keutamaan seorang ahli ilmu di atas ahli ibadah adalah laksana keutamaan bulan purnama di atas seluruh bintang gemintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi-nabi.

Sedangkan, para nabi tidak mewariskan uang dinar ataupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambil ilmu itu, niscaya dia memperoleh jatah warisan yang sangat banyak. Ibnul Qayyim berkata, Allah SWT menjadikan ilmu bagi hati laksana air hujan bagi tanah. Sebagaimana tanah tidak akan hidup kecuali dengan curahan air hujan, demikian pula tidak ada kehidupan bagi hati kecuali dengan ilmu.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la ash-Shan'ani, telah menceritakan kepada kami Salamah bin Raja, telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Jamil, telah menceritakan kepada kami al-Qashim Abu Abdurrahman dari Abu Umamah al-Bahili ia berkata, Dua orang disebutkan di sisi Nabi SAW, salah seorang adalah ahli ibadah dan yang lain seorang yang berilmu. Kemudian Nabi SAW bersabda.

Keutamaan seorang alim dari seorang abid seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian. Nabi SAW melanjutkan sabdanya, Sesung guhnya Allah, Malaikat-Nya, serta penduduk langit dan bumi, bahkan semut yang ada di dalam sarangnya, sampai ikan paus, akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. (HR Tirmidzi).

Maka itu, Hendaknya kamu semua memuliakan para ulama karena mereka itu adalah pewaris para Nabi. Barang siapa memuliakan mereka, berarti memuliakan Allah dan Rasul-Nya. (HR al-Khatib al-Baghdadi dari Jabir RA). Adapun jika sebaliknya, suatu keburukan bisa terjadi apabila ulama sudah ditinggalkan, dimusuhi, dicurigai, apalagi sampai dikriminalisasi.

Sebuah bencana yang besar apabila orang sudah tidak menghiraukan atau mendengar lagi dengan apa yang telah disampaikan oleh ulama.

Tiga hal yang akan menimpa manusia sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis. Yaitu, hilangnya keberkahan, diangkatnya penguasa yang zalim, dan meninggal dunia dalam keadaan tidak beriman. Dan, memusuhi ulama berarti telah menyatakan perang terhadap Allah SWT.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW, Sesung guhnya Allah telah berfirman: 'Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perang terhadapnya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada- Ku dengan suatu (perbuatan) yang Aku sukai, seperti bila ia melakukan yang fardhu yang Aku perintahkan kepadanya. Wallahu a'lam. (Dikutip dari republika.co.id)***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/