Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
18 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
14 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
14 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kapolri Jenderal Tito Karnavian: 299 Aparat Ditangkap Akibat Terlibat Pungli, Bahkan Libatkan Perwira

Kapolri Jenderal Tito Karnavian: 299 Aparat Ditangkap Akibat Terlibat Pungli, Bahkan Libatkan Perwira
kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam kunjungan seharinya ke Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (Foto: Chairul Hadi)
Jum'at, 03 Maret 2017 19:18 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Pasca dibentuknya tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) oleh Polri, tercatat sudah 299 aparat berwajib yang jadi korbannya alias ditangkap. Hal itu mesti jadi pelajaran penting agar jangan main-main soal yang satu itu.

Ini diungkapkan langsung oleh Kapolri, Jenderal Tito Karnavian saat melaunching pelayanan berbasis teknologi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat (3/3/2017) siang tadi. Tidak hanya polisi bawahan, Pungli juga bahkan melibatkan kalangan perwira.

"Sudah 299 anggota yang ditangkap, sampai berpangkat AKBP. Ini erat kaitannya dengan layanan publik. Pak Presiden ingin itu semuanya baik dan bersih (Dari Pungli)," ungkapnya di depan Gubernur Riau, Ketua DPRD, para Forkopimda dan ratusan bawahannya yang hadir.

Dengan adanya pelayanan berbasis teknologi yang diterapkan Polres/ta dan Polda Riau saat ini, Setidaknya dapat meminimalisir Pungli dilakukan oleh oknum. Hal itu tentu akan berimplementasi terhadap kepercayaan publik terhadap citra kepolisian di Indonesia.

"Publik trust sangat menentukan, tidak ada yang bisa bertahan tanpa dipercaya publik, termasuk polisi, kita harus bisa dapat kepercayaan publik. Sejak akhir tahun (2016) mulai naik keperingkat empat. Ini berarti ada perubahan positif," terang dia.

Ia meminta seluruh penegak hukum di Riau untuk dapat memaksimalkan pelayanan berbasis teknologi tersebut, dengan tujuan mempermudah masyarakat dalam berurusan dengan polisi, mulai dari mengurus SIM, SKCK, pengaduan, laporan polisi, izin keramaian dan quick respon.

Setidaknya saat ini sudah enam Polres/ta yang sudah memiliki aplikasi tersebut, diantaranya Polres Kampar aplikasinya diberi nama Sipol Taat Zapin Polres Kampar. Polres Siak dengan Si-Polin Zapin, Polres Dumai bernama Zapin Bertuah, Polresta Pekanbaru dengan aplikasi Polisi Zapin dan Polres Rohil dengan Zapin Lacak-nya.

Semuanya dapat diunduh di playstore smartphone. Sebagianya bahkan sudah dilengkapi dengan tombol Panic Button, yang bila dipencet tiga kali bakal terkoneksi dengan ponsel milik polisi terdekat, sehingga dapat langsung meluncur ke lokasi kejadian. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/