Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
19 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
18 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
18 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
14 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Dana Otsus Capai Rp115 T, Kenapa Kemiskinan di Aceh Tinggi?

Dana Otsus Capai Rp115 T, Kenapa Kemiskinan di Aceh Tinggi?
Wahyuddin Albra [LayarBerita]
Kamis, 09 Maret 2017 22:25 WIB
Penulis: Firman Deski

LHOKSEUMAWE - Pengalokasian Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh dinilai belum tepat sasaran. Seharusnya dengan adanya dana tersebut bisa menciptakan kemandiriaan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh (Unimal) Wahyuddin, mengatakan, dalam pengalokasian dana otsus tersebut, harus mempunyai perencanaan yang matang dan tepat sasaran.

“Coba lihat saja sekarang ini, angka kemiskinan Aceh berada di atas rata-rata nasional dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Seharusnya dengan adanya dana otsus ini, bisa menekan angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Wahyuddin Albra, Kamis (9/3/2017) di Lhokseumawe.

Wahyuddin menambahkan, pihaknya telah melakukan survei sejak tahun 2014. Ditemukan banyak dana otsus yang dialokasikan untuk pengerjaan proyek yang kecil, seperti membangun sekolah, pagar kantor dan lainnya.

Dana Otsus yang sudah diterima oleh Provinsi Aceh telah mencapai Rp115 triliiun. Dengan dana yang sangat besar tersebut, angka kemiskinan masih tergolong tinggi dan sangat tidak sebanding dengan apa yang sudah diterima.

“Makanya pemerintah daerah harus membuat perencanaan tentang pengalokasian dana otsus yang bisa mengentaskan masalah kemiskinan dan membuka lapangan kerja baru. Dana otsus tersebut ada batasnya dan tidak selamanya bisa diterima,” tutur Wahyuddin. 

 

Editor:TAM
Kategori:Pemerintahan, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/