Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
24 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
4
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
9 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
5 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Home  /  Berita  /  Lingkungan

WOW... Nilai Harta Karun di Bawah Laut RI Capai Rp 110 Triliun

WOW... Nilai Harta Karun di Bawah Laut RI Capai Rp 110 Triliun
Harta karun dari kapal karam Belitung akan dipamerkan di New York (Wikipedia)
Selasa, 14 Maret 2017 07:32 WIB

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menaksir setiap lokasi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) atau harta karun yang terpendam di laut Indonesia bernilai sekitar US$ 80 ribu -US$ 18 juta atau sekitar Rp 1,06 miliar-Rp 240,41 miliar (asumsi kurs Rp 13.356 per dolar Amerika Serikat). Sementara titik lokasi BMKT yang sudah teridentifikasi mencapai 463 titik.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP, Brahmantya Satyamurti mengungkapkan, berdasarkan estimasi Badan Riset KKP pada 2000, ada 463 titik lokasi BMKT atau harta karun di perairan Indonesia. Lokasinya tersebar di sebagian besar perairan Kepulauan Riau, Selat Karimata, Perairan Bangka Belitung, Laut Jawa.

Sebaran kapal tenggelam tersebut umumnya membawa komoditas dan barang dari China, Asia Barat, Eropa diantaranya Belanda, Inggris, dan Spanyol.

"Dari sisi ekonomi, setiap lokasi BMKT dapat bernilai antara US$ 80 ribu sampai US$ 18 juta," kata Brahmantya di kantornya, Jakarta, Senin malam (13/3/2017).

Apabila dihitung dengan nilai ekonomi tertinggi, yakni US$ 18 juta kemudian dikalikan dengan 463 titik, maka harta karun yang terpendam di perut laut Indonesia memiliki nilai US$ 8,33 miliar. Jika dikonversi dengan kurs rupiah 13.300 per dolar AS, nilai tersebut mencapai Rp 110,79 triliun.

"Jika dimanfaatkan untuk mendukung pariwisata dapat menghasilkan US$ 800 sampai US$ 126 ribu per bulan per lokasi," Brahmantya menjelaskan.

Nilai ekonomis dan kontribusi ke industri pariwisata yang cukup besar dari harta karun atau BMKT tersebut, diakui Brahmantya yang mendasari pemerintah utuk mengelola BMKT dan tidak ingin menyerahkannya ke pihak lain. "Karena BMKT adalah milik bangsa dan identitas kita sebagai negara maritim," ujar dia.

Brahmantya menuturkan, pemerintah memiliki sebuah gudang BMKT atau harta karun yang menampung lebih dari 200 ribu koleksi dari abad 9 sampai 18 Masehi. Selama ini, Ia mengatakan akses masyarakat untuk melongok BMKT tersebut dibatasi karena alasan keamanan.

"Kita membuat galeri atau museum di Gedung Mina Bahari IV KKP supaya BMKT lebih dekat kepada masyarakat," ujar dia.

Ada lebih dari 1.500 keping BMKT atau kurang dari 1 persen dari jumlah BMKT yang dipajang di museum tersebut. Galeri ini memamerkan harta karun jenis langka, seperti vas Liao dari abad ke-10 dan botol hijau dari Dinasti Fatimiyah, hingga produk massal seperti mangkuk.

"Nantinya museum ini akan kita buka untuk umum," tutur Brahmantya.(lpc)

Editor:Arie RF
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/