Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
22 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
22 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
22 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
4
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
5
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
6 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
6
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
4 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Belum Bisa Ambil Keputusan Soal Konflik Tanah Ulayat Suku Sakai, Gubernur Riau: Berikan Data yang Lengkap ke Provinsi

Belum Bisa Ambil Keputusan Soal Konflik Tanah Ulayat Suku Sakai, Gubernur Riau: Berikan Data yang Lengkap ke Provinsi
Unjuk rasa massa Suku Sakai.
Kamis, 16 Maret 2017 12:25 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman mengaku belum bisa mengambil keputusan terkait konflik perampasan tanah ulayat masyarakat Suku Sakai di Kandis, Kabupaten Siak, Riau. Pasalnya, konflik tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu di tingkat kabupaten karena berada di wilayah hukum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak.

"Kemarin itu kami pengen tahu, nggak bisa langsung kita putuskan karena di dalamnya itu menyangkut kepentingan pemerintah pusat dan kabupaten," kata Andi Rachman kepada GoRiau.com di Hotel Premiere Pekanbaru, Kamis (16/3/2017) pagi.

Orang nomor satu di Riau ini pun meminta ratusan massa yang mengaku berasal dari Suku Sakai itu untuk memberikan data lengkap tanah ulayat yang digugat tersebut kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

"Berikan data yang lengkap ke provinsi. Nanti kita adakan pertemuan," tuturnya.

Sebelumnya, ratusan massa Suku Sakai yang menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau meminta Pemprov Riau untuk memanggil seluruh pihak terkait konflik perampasan tanah ulayat mereka dalam kurun waktu seminggu.

Ini menjadi tuntutan mereka sesuai hasil kesepakatan dalam mediasi bersama Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Haroffie yang mewakili Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (15/3/2017) sore.

"Mereka berjanji kepada kami akan memanggil seluruh pihak terkait konflik ini paling lama minggu depan, tapi tanggalnya belum dipastikan. Kalau ini tidak dipenuhi sesuai lama waktu yang dijanjikan, kami akan datang lagi (berjalan kaki, red)," kata Ketua Persatuan Suku Sakai Menggugat, Dabson di Kantor Gubernur Riau, Rabu (15/3/2017) sore.

Dabson mengatakan, pihaknya kini masih mau mencoba memberikan kepercayaan kepada Pemprov Riau untuk menuntaskan konflik ini dengan menyelidiki secara tuntas Hak Guna Usaha (HGU) PT Ivo Mas Tunggal dan menjelaskan letak permasalahannya terkait 24ribu hektare lahan yang berkonflik dengan Suku Sakai.

"Kalau tidak ditepati, kami tidak akan percaya lagi dengan pemerintah. Itu sama saja tidak menghargai kami sebagai masyarakat," tegasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/