Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
9 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
9 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
9 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Umum

Jembatan Dibongkar, Siswa Gunakan Perahu Panambang Pasir

Jembatan Dibongkar, Siswa Gunakan Perahu Panambang Pasir
Pemilik perahu penambang pasir, di aliran sungai Krueng Tingkeum, Kutablang, Kabupaten Bireuen menuntun siswa saat pergi dan pulang sekolah, pascadibongkarnya jembatan tersebut, Kamis (16/3/2017). [Ist]
Kamis, 16 Maret 2017 23:50 WIB
Penulis: Joniful Bahri

BIREUEN - Akibat terlalu jauh memutar untuk beranjak ke sekolah, sebagian besar siswa SMP, MTsN dan tingkat SMA di kawasan pinggir jembatan Krueng Tingkuemn, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen lebih memilih menumpang perahu milik penambang pasir.

Menurut sejumlah warga kepada GoAceh, selama dibongkarnya jembatan, sebagian besar anak-anak, terutama siswa yang rumhanya di bagian barat jembatan memilih naik perahu panambang pasir, agar bisa menyeberang ke arah timur untuk bersekolah.

Baca

Pasadibongkar Jembatan Kutablang
Jalur Utara Jauh dan Berdebu, Kendaraan Pilih Jalur Lawan Arah

“Kalau mereka berangkat ke sekolah melalui jalur jalan anternatif, arah utara Krueng Tingekum, Cot Mee hingga ke pusat Kota Kecamatan Kutablang terlalu jauh, belum lagi saat pulang,” kata seorang warga Krueng Tingkeum, Amiruddin, Kamis (16/3/2017).

Bahkan selama pembokaran jembatan ini, tambahnya, sebagian siswa tingkat MTSN dn SMP banyak yang libur sekolah. Lantaran terlalu jauh memutar untuk tiba di sekolah. Sementara letak sekolah mereka hanya terpaut 1 kilometer dari rumahnya.

Baca Pipa PDAM di Bantalan Jembatan Kutablang Ikut Dibongkar

Selain Amiruddin, hal  yang sama juga dikatakan  warga Kutablang lainnya, Helmi. Seharusnya, kata Dia, sebelum jembatan itu di bongkar, pemerintah daerah atau pemerintah provinsi membangun satu unit jembatan darurat yang bisa dilintasi kendaraan roda dua, atau untuk jalur siswa sekolah.

“Yang kita sayangkan, anak-anak yang mau mengaji malam. Apakah mereka juga harus berangkat memutar arah dengan begitu jauh setiap malamnya,” keluhnya.

Baca Ini Jalan Anternatif Kendaraan Saat Jembatan Kutablang Dibongkar

Anehnya, kata warga, kesulitan masyarakat ini tidak membuat anggota DPRK Bireuen bersuara. “Kadang kami heran, fungsi DPRK Bireuen itu sebenarnya untuk apa, apakah duduk manis  dan  terima gaji saja. Sementara rakyatnya tidak ada yang peduli,” sebut bebarapa warga lainnya di sebuah warung di Kutablang.

Editor:Zainal Bakri
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/