Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
11 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pinggul Melar Berisiko Kanker Ovarium

Pinggul Melar Berisiko Kanker Ovarium
Ilustrasi. (int)
Minggu, 26 Maret 2017 09:02 WIB
JAKARTA - Menjaga berat badan ideal bagi perempuan sangat penting, tidak hanya agar penampilannya selalu terlihat menarik, namun juga untuk mencegah risiko kanker ovarium.

Studi terbaru mengungkapkan bahwa rasio besar pinggang atau pinggul memengaruhi risiko kanker ovarium.

Para peneliti di World Cancer Research Fund menemukan, sedikit peningkatan rasio 0,1 dapat meningkatkan bahaya kanker rahim sebesar 21 persen. Temuan juga menemukan hubungan antara usus dan kanker pankreas.

Konstantinos Tsilidis dari Imperial College London, co-penulis studi mengatakan, hasil menunjukkan betapa pentingnya bagi perempuan untuk memastikan berat badan yang sehat. Hal ini untuk mengurangi risiko kanker pada mereka.

''Lebih banyak bukti dari hubungan antara lemak tubuh dan jenis kanker dapat memungkinkan bagi individu menargetkan untuk melakukan intervensi pencegahan kanker sendiri, seperti program penurunan berat badan,'' jelasnya yang dikutip Zeenews, Ahad (26/3/2017).

Para perempuan menghitung rasio pinggang-pinggul mereka dengan membagi ukuran pinggang dengan pengukuran pinggul mereka. Hasil penelitian menunjukkan, memiliki rasio yang lebih besar dari 0,85 merupakan indikator obesitas, sementara pada pria 0,90.

Sementara itu, direktur dana penelitian di WCRF mengungkapkan, berat badan ekstra di pinggang meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, seperti diabetes. Tetapi, penelitian penting ini membantu menemukan titik terang bagaimana lemak tubuh di sekitar pinggang dapat memengaruhi risiko kanker.

''Hal ini sangat penting bahwa orang menyadari bahaya kelebihan lemak tubuh, terutama di sekitar pinggang,'' tambahnya.

Ada sekira 7.400 kasus baru kanker ovarium di Inggris pada 2014, yang 20 kasus didiagnosis setiap hari. Selain itu, 53 persen kasus kanker ovarium setiap tahun didiagnosis pada perempuan berusia 65 tahun ke atas.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/