Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
14 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
9 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
10 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Alami Inflasi Perdesaan, Daya Beli Petani Riau Melemah

Alami Inflasi Perdesaan, Daya Beli Petani Riau Melemah
Seorang petani tengah memanen padi di sawahnya.
Minggu, 09 April 2017 08:40 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Daya beli petani perdesaan di Provinsi Riau pada Maret 2017 melemah. Hal tersebut tercermin dari data nilai tukar petani (NTP) perdesaan bulan lalu yang turun 0,29 persen dari bulan Februari 2017.

Penurunan NTP disebabkan indeks harga yang diterima petani turun 0,19 persen sementara indeks harga yang harus dibayar petani justru naik 0,10 persen.

Berdasarkan data yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat NTP perdesaan bulan lalu sebesar 10,350. Sementara bulan sebelumnya tercatat sebesar 103,79. Penurunan NTP tersebut bahkan terjadi di seluruh subsektor peternakan turun sebesar 0,52 persen , tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,30 persen, tanaman pangan turun sebesar 0,26 persen dan hortikultura sebesar 0,26 persen.

"Perikanan menjadi satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu sebesar 0,34 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Minggu (9/4/2017).

Dikatakan Aden, jika NTP semakin turun berarti kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani melemah dan tingkat kehidupan juga kurang sejahtera.

"Namun, dibandingkan sepuluh provinsi di Pulau Sumatera, NTP Riau menduduki peringkat kedua dibawah Provinsi Lampung yang NTP nnya sebesar 103,82," urai Aden.

Sementara berdasarkan persentase perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) diketahui bahwa di daerah perdesaan Riau mengalami inflasi sebesar 0,10 persen.

Inflasi perdesaan tersebut disebabkan oleh naiknya IKRT pada tiga kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu kelompok perumahan sebesar 1,53 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,17 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, OR yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,03 persen.

"Justru pengeluaran konsumsi lainnya malah mengalami penurunan, seperti kelompok bahan makanan, makanan jadi, rokok dan tembakau semua mengalami penurunan," tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/