Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
18 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
18 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
18 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Terdakwa Kasus e-KTP Prihatin Novel Baswedan Disiram Air Keras

Terdakwa Kasus e-KTP Prihatin Novel Baswedan Disiram Air Keras
Sidang dakwaan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto.
Rabu, 12 April 2017 11:00 WIB
JAKARTA - Terdakwa korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik  (e-KTP), Irman, mengaku prihatin dengan peristiwa penyiraman air keras yang dialami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. 

Menurut mantan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri tersebut, perbuatan para pelaku teror kepada Novel Baswedan itu sangat brutal. 

"Saya sangat prihatin, apalagi habis salat subuh kan dia. Semoga cepat sembuh," ujarnya usai jalani pemeriksaan di kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa 11 April 2017. 

Dalam kasus e-KTP, Irman berstatus terdakwa yang bekerja sama dengan KPK, atau biasa dikenal dengan istilah justice collaborator. Sementara, Novel merupakan Kepala Satuan Tugas perkara e-KTP. 

Sejak kasus ini disidangkan, banyak nama pejabat teras yang kerap disebut-sebut terlibat kasus korupsi e-KTP. Kerugian yang dialami negara karena kasus tersebut mencapai Rp2,3 triliun.

Saat disinggung mengenai kecurigaan bahwa pelaku penyiraman masih berkaitan dengan oknum yang terlibat dalam perkara tersebut, Irman enggan berspekulasi. Ia mempercayakan penanganannya kepada pihak kepolisian. "Serahkan kepada polisi," kata Irman. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:viva.co.id
Kategori:Hukum, GoNews Group, DKI Jakarta, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/