Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
19 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
21 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
21 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
19 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
5 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pasangi Tarif Rp700 ribu, Begini Pengakuan Gadis Belia Korban Prosititusi Online di Pekanbaru

Pasangi Tarif Rp700 ribu, Begini Pengakuan Gadis Belia Korban Prosititusi <i>Online</i> di Pekanbaru
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto saat ekspos WMP, mucikari prostitusi online di Mapolresta Pekanbaru, Kamis siang (foto: barkah/goriau.com)
Kamis, 13 April 2017 15:03 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - Gadis belia berinisial Ts yang menjadi salah satu korban, mengaku jika dirinya baru beberapa minggu ini ikut atau bergabung bersama WMP. "Biasanya Dia (WMP) yang tawarkan kalau ada tamu," ujarnya.

Bahkan, gadis berusia 17 tahun ini pun blak-blakan bercerita kepada GoRiau.com (GoNews Grup), jika dirinya sudah 6 bulan terjebak di bisnis haram ini dan sudah empat kali melayani tamu, dengan tarif berkisar Rp600 ribu sampai Rp700 ribu.

"Sudah 6 bulan, biasanya saya cari sendiri pakai aplikasi WeChat. Saya juga sudah ada pelanggan sendiri. Cuma, beberapa minggu belakangan Dia tawarkan tamu, tapi belum pernah ada yang jadi," imbuhnya.

Ts menuturkan, untuk menjajakan layanan seksual ini, Ia biasanya melayani tamu-tamu untuk menemani karaoke. Ia pun mngakui biasa menemani tamunya di karaoke Happy Puppy jalan Sudirman dan jalan Riau. "Biasanya mereka (tamu) ngajak karaoke dulu. Nanti, kalau minta 'lebih', baru diajak ke hotel," tukasnya.

Alasan Ts jadi penjaja cinta ini, untuk membantu perekonomian kedua orangtuanya. Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh serabutan, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga (IRT).

"Uangnya untuk beli isi rumah, bantu-bantu orangtua. Tapi, mereka tidak pernah tau. Kalau di rumah, biasa-biasa saja, tidak dinampakkan, jadi orangtua tidak curiga," tuturnya.

Ia pun berterus terang, tidak takut hamil atau pun dampak lainnya yang diakibatkan menjajakan cinta ini. Pasalnya, sebelum melayani tamunya, Ts mengaku jika Ia telah mempersiapkan atau menyediakan kondom.

"Kan saya sediakan kondom juga, kalau mereka (tamu) tidak mau. Saya juga menolak. Biasanya cuma ST (short time), sekali 'main' Rp700 ribu," timpanya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/