Dulunya Terisolir Hanya Mengandalkan Kompang dan Berbayar, Sekarang Masyarakat Pangean Kuansing Punya Jembatan
Penulis: Ratna Sari Dewi
Dulunya, masyarakat di negeri pacu jalur ini sangat terisolir. Dalam kesehariannya, mereka hanya bisa mengandalkan kompang (pelayangan, red) sebagai alat transportasi sungainya. Untuk sekali menyeberang, mereka harus membayar Rp1.000 per orang dan Rp5.000 untuk per motor.
"Udah puluhan tahun kami naik kompang ditarik pakai tali. Alhamdulillah bisa menikmati jembatan berkat bantuan pemerintah. Ya senang lah," kata seorang ibu rumah tangga, Maemunah yang mengaku penduduk asli Desa Pulau Tengah ini kepada GoRiau.com di Kuansing, Selasa (18/4/2017) sore.
Sejak bangunan kokoh itu berdiri, jembatan Pangean selalu ramai dilewati lalu lalang kendaraan. Ini seakaan menjadi episode dalam mengakhiri kisah keterisoliran yang selama ini mereka rasakan.
"Sekarang ramai, kendaraan banyak. Masyarakat pun banyak datang ke sana. Soalnya sejak saya kecil dulu, di sini sepi karena jembatan ini kan baru ada beberapa bulan ini," urainya.
Saking gembiranya, ribuan masyarakat yang memadati lokasi peresmian jembatan ini pun tak beranjak dari tempat duduknya untuk mendengar pengarahan dari orang nomor satu di Riau itu.
Turut hadir dalam kegiatan ini, diantaranya Bupati Kuansing, Mursini dan Wakil Bupati Kuansing Halim, Asisten II Setdaprov Riau Masperi, Kabag Humas Setdaprov Riau Erisman Yahya dan Plt Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, GoNews Group |