Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
19 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
15 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

2 Orang yang Dicurigai sebagai Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel, Ternyata Berprofesi 'Mata Elang'

2 Orang yang Dicurigai sebagai Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel, Ternyata Berprofesi Mata Elang
Istimewa.
Sabtu, 22 April 2017 15:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Polisi telah memeriksa dua orang yang dicurigai sebagai pelaku penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Mereka bukan pelaku teror Novel melainkan berprofesi sebagai mata elang.

"Ternyata setelah kami selidiki, kedua orang itu profesinya sebagai mata elang yaitu orang dibayar perusahaan oleh leasing untuk mencari debitor yang menunggak di situ," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 55, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Kedua orang yang bernama Hasan dan Muklis itu bertugas untuk mencari kendaraan yang tidak lancar dalam pembayarannya. Selain itu, mereka turut mengungkap modus penggelapan kendaraan di daerah sekitar rumah Novel.

"Kemudian kedua orang ini juga bertugas untuk mencari suatu kendaraan yang dicicil maupun yang tidak lancar pembayarannya dan diyakini sebagai modus penggelapan, diharapkan dapat mengungkapkan lebih banyak lagi mobil-mobil yang dicuri dan digelapkan di situ," ujar Argo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua orang yang sempat dicurigai itu pada hari kejadian penyiraman sedang tidak berada di lokasi. Hasan sedang berada di Malang sedang Muklis berada di rumah saudaranya di daerah Tambun.

"Kemudian pada tanggal 11 April yang bersangkutan tidak berada di TKP atau tempat, jadi yang bersangkutan, untuk Hasan ada di Malang tanggal 6 sampai 13, ada tiket yang sudah dibuktikan sama dia pada saat pemeriksaan," tutur Argo.

Namun polisi akan terus melakukan pendalaman terkait hal ini, termasuk mengecek benar tidaknya kedua orang tersebut berada di Malang dan Tambun.

"Dia ada di Malang dan tentunya penyidik akan mengecek ke Malang. Betul tidaknya ya. Nanti akan kroscek tentang keberadaan yang bersangkutan ini ke Malang," imbuh Argo. ***

Sumber:Detik.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/