Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
17 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
14 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
14 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
15 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Riau

Sambut MEA, Dinas Pariwisata Riau Taja Pembinaan Arsitektur Melayu Modern

Sambut MEA, Dinas Pariwisata Riau Taja Pembinaan Arsitektur Melayu Modern
Fahmizal Usman saat memberikan sambutan. (istimewa)
Selasa, 25 April 2017 17:17 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PEKANBARU - Memasuki ketatnya persaingan di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, pemerintah daerah menyadari bahwa peranan arsitektur merupakan bidang yang harus dipertahankan eksistensinya. 

Gaya arsitektur atau dalam bahasa melayu disebut dengan “seni bina". Di Bumi Lancang kuning gaya arsitektur atau dalam bahasa melayu disebut "Seni bina" menjadi lebih berwarna lagi dengan hadirnya kerajaan-kerajaan kecil yang tersebar diseluruh aliran sungai yang ada didaratan Riau yaitu Sungai Rokan, Siak, Kampar dan Indragiri. 

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) provinsi Riau, Fahmizal Usman pada saat membuka kegiatan pembinaan arsitektur Melayu modern se-provinsi Riau, di Pekanbaru Selasa (25/4/2017) siang. 

Turut hadir sebagai narasumber di acara tersebut diantaranya, Ketua Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau Al Azhar, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia daerah Riau, Choirus Subechan, Akademisi Universitas Lancang Kuning, Ir Sudarmin Wakil ketua IAI Riau Doddy Anwar, dan Akdemisi dari Universitas Riau Yohannes Firzal.

Fahmizal Usman menuturkan, Provinsi Riau memiliki banyak warisan arsitektur dalam sejarah kebudayaan orang Melayu. Keindahan karya arsitektur Melayu dapat dilihat diberbagai Kabupaten yang ada di Provinsi Riau. 

"Karena itu kami dari Dinas Pariwisata provinsi Riau melaui bidang ekonomi kreatif memberikan motivasi kepada para Arsitek yang ada di Provinsi Riau, agar kedepan turut menempah diri dan bercita-cita sebagai seorang arsitek yang tunak dengan nilai nilai kemelayuan, yang memiliki kompetensi maupun kualitas diri sesuai tuntutan zaman," kata Fahmizal Usman.

Masih kata Fahmizal, jika kita berbicara ekonomi kreatif, Arsitektur adalah salah satu subsektor di dalam 16 subsektor pada ekonomi kreatif, yang merupakan konsep di era ekonomi baru untuk mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. 

"Konsep ini akan dan harus didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi Landasannya," ujar Kadispar Riau yang biasa kerab disapa Fahmi pada saat memberikan menyampaikan kata sambutannya didepan narasumber dan 15 orang peserta pembinaan arsitektur Melayu modren yang berasal dari seluruh Kabupaten/kota se-provinsi Riau. 

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau Al Azhar pada saat memberikan pemaparanya menuturkan, Arsitektur melayu modren sesungguhnya sesuatu yang di rekayasa atau diciptakan bukan untuk di wariskan, siapa yang menciptakannya adalah arsitek masa kini. 

"Arsitektur atau seni bina Melayu modern bersumber dari nilai nilai luhur dari budaya Melayu. Karya arsitektur bukan karya yang sakral dan bukan karya yang tidak boleh dimodifikasi," paparnya.

Ditempat yang sama, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) daerah Riau, Choirus Subechan ST MSi mengatakan dengan adanya kegiatan Melayu Modern di provinsi Riau, bahwa akar budaya Arsitektur Melayu harus terus dipertahankan dalam Konsep konsep filosofi dalam perancangan desain oleh para Arsitek. 

"Ini akan menjadi wujud sebuah pengabdian arsitek kepada lingkungan kedaerahan dan pola-pola kemelayuan yang beranekaragam dari bentuk masa lampau akan tetap dipertahankan dengan sudut pandang modern dan statis, serta untuk memperkuat pemakaian unsur arsitek Melayu dalam desain arsitektur dengan dukungan perencanaan,  pertukangan lokal, material dan modul," ungkap Choirus. 

Ditambahkannya, disini peran pemerintah sangat penting, yakni harus mendukung dengan regulasi, seperti Peraturan peraturan daerah (perda) serta diadakannya workshop pertukangan arsitektur Melayu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/