Tahun Lalu, Makam Tuan Guru Sapat Dikunjungi 30.000 Wisatawan dari Berbagai Daerah
Penulis: Ratna Sari Dewi
Semangat itu jelas tertanam dalam diri Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Inhil, Junaidi Ismail setelah melihat rekap pengunjung makam Tuan Guru Sapat pada tahun 2016 lalu yang mencapai 30.000 orang.
"Saya sudah meletakkan petugas untuk mencatat jumlah pengunjung yang datang ke makam Tuan Guru Sapat. Tahun lalu jumlah mencapai 30.000 orang," kata Junaidi Ismail kepada GoRiau.com di Kuindra, Inhil, Senin (1/5/2017)
Menurut penuturan Junaidi, puncak kunjungan wisatawan biasanya terjadi saat lebaran. Sebab, masyarakat yang terkenang akan jasa-jasa ulama besar di Kerajaan Indragiri itu untuk berziarah dan berdoa.
"Paling banyak saat lebaran. Bukan cuma lokal tapi sebagiannya dari luar daerah juga. Sekitar 30 persennya dari luar Riau seperti Kalimantan, Jambi, Bangka, dan Malaysia," tuturnya.
Haul akbar Tuan Guru Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari dihadiri puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah, khususnya Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.
Mereka terlihat antusias untuk ikut serta dalam pembacaan ayat-ayat suci al-quran, pembacaan biografi Tuan Guru, zikir dan tahmid serta doa haul untuk Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari yang merupakan Mufti atau tokoh ulama islam terkemuka Kerajaan Indragiri.
Ia wafat pada 4 Syaban 1358 atau 18 September 1939 di Desa Hidayat, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Inhil dalam usia 72 tahun berdasarkan tahun masehi dan berusia 74 tahun berdasarkan tahun hijriyah.
Tuan Guru Sapat keturunan Tuan Guru Landak dari Pulau Kalimantan itu wafat meninggalkan empat istri yaitu Fathimah, Hasanah, Aminah, Fatlunah) serta 35 orang anak. Dan ternyata, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi masih memiliki hubungan darah dan satu garis keturunan dengan Tuan Guru Sapat tersebut. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, GoNews Group |