Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
16 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ustadz Asal Singapura Ini Minta Masyarakat Rohil Jangan Seperti Katakdan Kepiting

Ustadz Asal Singapura Ini Minta Masyarakat Rohil Jangan Seperti Katakdan Kepiting
Ustadz Windu Wijaya
Selasa, 02 Mei 2017 19:08 WIB
Penulis: Amrial
BAGANSIAPIAPI - Ustadz kondang asal Singapura, Windu Wijaya,M.PDi meminta masyarakat Rokan Hilir jangan seperti katak dalam sawah. Sejak lahir hingga dewasa katak tinggal di sawah, tapi tak bisa menanam padi. Kerjanya hanya mengeluarkan suara yang nyaring. Dia mengartikan bahwa sudah menjadi sifat manusia hanya bisa menyalahkan tanpa mau melakukan musyawarah untuk mencari solusi terhadap persoalan yang timbul.

Selain filosofi katak, Ustadz Windu juga menyinggung agar jangan meniru sifat kepiting. Menurutnya jika kepiting ingin keluar dalam wadah, rekan-rekannya akan menarik kepiting tersebut kebawah. Artinya, sudah menjadi sifat manusia tidak ingin melihat temannya sedikit lebih maju. Pasti banyak yang ingin mencari kesalahan dan ingin menjatuhkan.

''Saya mengharapkan kedua sifat itu dijauhkan dari masyarakat Melayu. Kita ingin setiap ada masalah harus dikomunikasikan tanpa saling menyalahkan dan menjatuhkan,'' kata Ustadz Windu dalam peringatan Israk dan Mijraj di Mesjid Al Ikhsan, Senin (1/5/2017) malam.

Ustadz Windu mengingatkan jemaah agar senantiasa menjaga shalat. Karena shalat adalah cara untuk mengetuk pintu surga. Dia juga meminta kaum muda menghormati kaum tua seperti Nabi Muhammad SAW menghormati Nabi Musa yang menerima sarannya untuk mengurangi jumlah rekaat pada sang Ilahi.

Kalau orang muda punya lebih banyak pengalaman, orang tua harus ikut memberikan dorongan. Jangan terlalu sesumbar dengan mengatakan bahwa orang tua lebih banyak makan garam. Mungkin saja orang muda lebih banyak ilmunya.

''Kalau banyak makan asam garam kena darah tinggi. Orang makan daging saja tidak sombong. Ini makan garam aja udah sombong,'' kata Ustadz yang disambut gelak tawa jemaah.

Ustadz Windu Wijaya bersama rombongan jemaah asal Singapura sebanyak 25 orang datang memberikan ceramah atas undangan Bupati Rokan Hilir, Suyatno.A.Mp. Ceramah yang menggunakan bahasa melayu itu, sempat membuat jemaah terpingkal-pingkal dengan gaya bahasanya yang penuh humor. Selain Rohil, Ustadz Windu juga akan memberikan ceramah di Dumai dan Tanjung Balai Karimun.

Dalam kesempatan itu, Bupati Rokan Hilir, Suyatno. A.Mp menyampaikan, kedatangan Ustadz Windu Wijaya adalah untuk yang kedua kali. Ia pun meminta Ustadz untuk memberikan ceramah lebih lama dari kedatangan beliau sebelumnya agar jemaah di mesjid itu merasa puas. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/