Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
24 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
2
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
20 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
6
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
5 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Riau Banyak Gepeng, Pemerintah Berupaya Lakukan Pembinaan

Di Riau Banyak Gepeng, Pemerintah Berupaya Lakukan Pembinaan
Kadissos Riau, Syarifuddin AR.
Jum'at, 05 Mei 2017 12:59 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pemberdayaan gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Provinsi Riau dilakukan pemerintah dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha. Pengentasan kemiskinan itu dilakukan dengan memberikan pembinaan.

"Kami berikan pelatihan dan keterampilan. Ada yang kursus menjahit, bengkel dan las," kata Kepala Dinas Sosial (Dissos) Provinsi Riau, Syarifuddin AR kepada GoRiau.com dihubungi dari Pekanbaru, Jumat (5/5/2017) siang.

Usai mendapatkan pembinaan, nantinya eks-gepeng akan diberi bantuan modal untuk menunjang usahannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.

"Kalau yang jahit, kita berikan mesin jahit. Kalau bengkel, kita salurkan ke dunia usaha. Seperti ke Ahass atau semacamnya," urai Syariffudin.

Dengan begitu, lanjutnya, gepeng diharapkan bisa mencari nafkah dengan cara-cara yang tidak melanggar norma-norma sosial dan hukum. "Kurang lebih enam bulan kita berikan pelatihan," tuturnya.

Ia pun meminta kabupaten/kota untuk bersinergi mengatasi gepeng dengan mengedepankan sinergitas. "Kalau data gepeng konkret, kita bisa bersinergi. Dalam pendataan perlu diassessment, apakah benar-benar gelandangan dan pengemis yang memang dihimpit kemiskinan atau hanya modus saja," imbuhnya.

Syarifuddin pun menegaskan agar kabupaten/kota se-Riau bisa mengatasi persoalan pendataan gepeng di wilayahnya masing-masing dengan segera.

"Dilihat secara kasat mata saja jumlahnya banyak, tapi kok datanya cuma sedikit. Itu yang perlu didata, kadang kebanyakan juga gepeng-gepeng ini buangan dari provinsi tetangga," tandasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/