Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
11 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
10 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
10 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kata Menteri Jonan, Pasang Jaringan Gas di Rumah Orang Kaya Ribet, Beda dengan Rumah Warga Miskin

Kata Menteri Jonan, Pasang Jaringan Gas di Rumah Orang Kaya Ribet, Beda dengan Rumah Warga Miskin
Istimewa.
Minggu, 07 Mei 2017 23:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkap penyebab proyek jaringan gas (Jargas) bumi hanya untuk masyarakat menengah ke bawah.

Sambil bercanda, Jonan mengatakan salah satunya hanya karena alasan teknis.

"Kalau untuk warga kaya, memasang pipa gasnya ribet, karena harus membongkar taman," katanya saat meresmikan sambungan pipa gas alam untuk warga rumah susun Penjaringan Surabaya, Minggu (7/5/2017).

Sementara aturan pemasangan pipa jargas harus ditanam di depan rumah warga. Menurutnya, warga kurang mampu atau warga menengah ke bawah dipastikan tidak memiliki taman.

"Kalau warga menengah ke bawah kan tidak punya taman, jadi SOP pemasangan pipanya pas," ujarnya.

Di Surabaya, kata Jonan, ada 24.000 rumah tangga yang mendapatkan proyek jargas, dengan total panjang pipa sepanjang 196 kilometer. Pemasangan jargas untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan energi gas.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, menjelaskan, sejak 2009 hingga 2016, sebanyak 186.000 sambungan jargas sudah terpasang di 14 provinsi.

Proyek pembangunan jargas itu diberikan pemerintah melalui BUMN PT PGN dan PT Pertamina. Sepanjang 2016, pemerintah membangun 89.000 sambungan rumah tangga di enam kota, 24.000 di antaranya di Surabaya.

Menurut Nyoman, pemanfatan jargas mengurangi impor elpiji sebesar 20.000 ton per tahun. "Selain itu, subsidi pemerintah bisa dihemat 141 miliar rupiah per tahun," jelasnya. ***

Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/