Terkait Kaburnya Ratusan Tahanan Rutan Sialang Bungkuk, Yasonna Laoly: Over Kapasitas Itu Bukan Alasan!
Penulis: Chairul Hadi
Hal tersebut bahkan sudah berlangsung lama. Sayangnya, Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Ferdinand Siagian justru mengaku tidak tahu sama sekali akan ulah bawahannya. Alih-alih, over kapasitas di Rutan Sialang Bungkuk jadi 'kambing hitam' terkait kaburnya ratusan tahanan.
Tak bisa dipungkiri, itu memang turut jadi salah satu faktor penyebab. Namun bukan alasan utama yang memicu tahanan hingga akhirnya melarikan diri, melainkan karena sudah tak sanggup mendapat perlakuan tak manusiawi oleh oknum Rutan. Misalnya, mereka sengaja ditempatkan diruangan ramai-ramai, untuk dijadikan bahan memeras.
Selain itu makanan dan air yang jadi kebutuhan tahanan kurang. Belum lagi soal Pungli, di mana Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membeberkan, setiap hal di Rutan Sialang Bungkuk ada tarifnya. Tahanan dan keluarganya dimintai uang, dengan nominal berbeda-beda, misalnya Rp1 juta.
Dari faktor-faktor yang terungkap itu, apakah betul over kapasitas alasan utama kaburnya ratusan tahanan. "Memang Rutan sudah over kapasitas, harusnya 300-an namun ditempati 1.800-an orang, tapi itu bukan alasan," tegas Yasonna Laoly, Minggu (7/5/2017) di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru.
Soal over kapasitas kata dia, harusnya bisa diidentifikasi petugas sejak awal, sehingga dapat dicarikan jalan keluar, misalnya dipindahkan ke Rutan dan Lapas lainnya, meski faktanya juga sama-sama membeludak alias penghuninya melebihi batas, namun tak sampai terjadi seperti kasus Rutan Sialang Bungkuk.
Jadi benarlah bahwa perlakuan tak manusiawi, arogansi dari oknum, maraknya Pungli hingga pemerasan jadi faktor pemicu ratusan tahanan bertindak di luar batas. Kaburnya 448 tahanan itu bisa dibilang paling fantastis yang pernah ada, membuat TNI dan Polri di Riau bekerja keras memburunya.
Sebab itu, ancaman keras dilontarkan Yasonna. Ia meminta siapa pun oknum yang terlibat dipidanakan. Dirinya juga sudah menyampaikan ke Kapolda Riau untuk mengusutnya. Bila perlu oknum itu ditahan sehingga dapat merasakan apa yang dialami tahanan selama ini.
"Kami akan cari solusi (soal over kapasitas, red). Mau tak mau salah satunya menambah bangunan (Rutan dan Lapas di Riau). Tapi yang jelas birokrasi harus diperbaiki, jangan ada Pungli, pemerasan. Jangan ada tahanan diperlakukan tak manusiawi," tegas Yasonna Laoly. ***
Kategori | : | Peristiwa, GoNews Group |