Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
4
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
5
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
5 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
4 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Teknologi Informasi

Diserang Ransomware, 600 Komputer di Rumah Sakit Kanker Dharmais Tak Bisa Digunakan

Senin, 15 Mei 2017 19:51 WIB
JAKARTA - Sekitar 600 unit komputer di Rumah Sakit Kanker Dharmais tidak bisa digunakan setelah diserang virus Ransomware Wannacry pada Sabtu lalu.

Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Abdul Kadir, mengatakan, saat ini sekitar 15 teknisi tengah bekerja keras untuk membersihkan virus. ''Dua hari ini semua komputer diinstal ulang,'' kata Abdul di kantornya, Senin, 15 Mei 2017.

Menurut Abdul, akibat serangan itu pelayanan terhadap pasien menjadi terganggu. Padahal setiap hari rumah sakit itu melayani sedikitnya 800 pasien rawat jalan. Ini belum termasuk pasien rawat inap dan pasien yang baru masuk ke instalasi gawat darurat. Otomatis, setelah serangan Ransomware, pelayanan tidak bisa cepat karena dilakukan secara manual.

Seorang satpam rumah sakit mengatakan bahwa antrean mengular memenuhi lobi rumah sakit.

Biasanya, sebelum serangan virus, antrean tidak terlalu signifikan karena pasien dipanggil dengan mesin otomatis dan dilayani dengan sistem komputer yang cepat.

Hari ini, seluruh petugas keamanan dan karyawan dikerahkan untuk membantu pelayanan manual. Dari membagikan nomor antrean hingga memanggil pasien.

''Tadi pagi ruangan ini (lobi) penuh, semua orang berdiri,'' ucap dia.

Sebagian besar pasien sudah antre sejak pukul 05.00. Antrean mulai berkurang menjelang sore. ''Sekarang virus sudah bisa dibersihkan 90 persen dari total komputer,'' ucap Abdul. Namun manajemen rumah sakit belum berani mengaktifkan jaringan Internet.

Abdul mengatakan dalam waktu satu atau dua hari ini, manajemen akan konsentrasi membersihkan virus dan membuat penangkal dari serangan virus. Setelah itu mereka baru mengaktifkan Internet lagi. Setidaknya butuh waktu sepekan untuk mengembalikan pelayanan seperti semula.*** 

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/