Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Inilah Ringkasan Hasil Evaluasi Pilkada Aceh 2017 Versi "Tim Aceh Institute"

Inilah Ringkasan Hasil Evaluasi Pilkada Aceh 2017 Versi Tim Aceh Institute
Muslikhin/GoNews.co
Selasa, 23 Mei 2017 16:51 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh sudah dilaksanakan dengan sukses. Di tingkat Provinsi sudah memiliki Gubernur baru, dan begitu juga ditingkat 20 Kabupaten/Kota juga sudah memiliki pemimpin-pemimpin yang baru secara berturut-turut.

Bagi Aceh, ini merupakan pilkada ketiga, yakni sejak 2006, 2012 dan 2017 setelah perjanjian damai ditandatangani pada tahun 2005 di Helsenki. Pilkada kali ini tergolong sukses, dan bisa dibilang sangat sukses.

Hal itu diungkapkan Akademisi dari Unsyiah Mawrdi Ismail selaku penyusn hasil evaluasi Pilkada Aceh dari Tim Aceh institute, saat diskusi publik soal Pilkada Aceh di Press Room DPR, Kompleks Parlement, Selasa (23/5/2017) sore.

"Dikatakan sukses, karena terlihat dari jumlah kasus kekerasan yang terjadi hingga menjelang pemungutan suara hanya sekitar 29 kasus. Angka ini jauh lebih rendah dibanding dengan Pilkada Aceh tahun 2012 yang mencapai 108 kasus kekerasan di Aceh," ujarnya.

Meskipun demikian, dirinya mengakui masih ada beberapa kekurangan dan masalah-masalah kecil yang membutuhkan perhatian semua pihak. "Sejak proses awal tahapan pilkada, kami dari Aceh Institute sudah mengantisipasi beberapa titik atau milestone yang berpotensi menciderai kesuksesan pemilu. Mulai dari masalah polemik regulasi, audit DPT, proses pencalonan kandidat hingga isu-isu sengketa pilkada," paparnya.

Aceh Institue sendiri, telah melakukan beberapa hal, salah satunya adalah melakukan civic education atau pendidikan pemilih yang semuanya berjumlah 36 paket, sepanjang Januari-Februari 2017.

Kegiatan tersebut katanya, terbagi menjadi 6 seri Talshow Radio, 6 seri Diskusi Haba Pilkada, 10 seri multi stakeholder Meeting, 11 seri pembuatan instrument kampanye dalam berbentuk kaos, serta lomba video pilkada.

"Seluruh kegiatan ini kami laksanakan di 14 Kabupaten/Kota. Kedua secara khusus, Aceh Institue melakukan penggalian, penajaman dan mendiskusikan formulasi-formulasi kebijakan yang bermuara pada submisi kebijakan penyelenggaraan pilkada di aceh," tukasnya.

"The Aceh Institute" sebagai bagian dari masyarakat sipil, sudah ambil bagian dengan menyelenggarakan empat rangkaian muliti stakeholder bersama unsur akademisi, ulama dan ketua adat. Dan semua ringkasan hasil evaluasi penyelenggaraan Pilkada Aceh 2017 sudah disusun dan dubukukan oleh Tim," pungkasnya.

Hadir dalam diskusi tersebut, Akademisi Unsyiah Mawardi Ismail, Direktur The Aceh Institute Fajran zein.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/