Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
18 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
16 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
18 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
16 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
2 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kesehatan

Marah Saat Berpuasa Berakibat Buruk bagi Tubuh, Ini Penjelasannya

Marah Saat Berpuasa Berakibat Buruk bagi Tubuh, Ini Penjelasannya
Ilustrasi melihat hilal. (republika.co.d))
Jum'at, 26 Mei 2017 14:13 WIB
JAKARTA - Puasa tidak hanya menahan haus dan lapar, namun menahan diri dari semua yang membatalkan puasa, termasuk menahan kemarahan.

Dikutip dari republika.co.id, dalam bukunya ''Terapi Puasa'', Dr Abdul Jawwad ash-Shawi menjelaskan, ketika seseorang yang sedang puasa emosi dan marah, maka adrenalin akan meningkat tajam.

Bahkan, jumlahnya 20 kali lipat lebih banyak dari saat tidak puasa.

Jika marah dan pertengkaran terjadi pada masa penyerapan, maka proses pencernaan makanan akan terganggu.

''Karena adrenalin ini bekerja mengendurkan otot pelembut di sistem pencernaan,'' katanya.

Adrenalin juga memperkecil kontraksi kantong empedu, menyempitkan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial, hingga menambah volume darah yang mengalir ke jantung.

Proses penyerapan makanan akan terhambat jika seseorang yang sedang puasa marah.

Jika marah saat siang atau sore hari, di masa pascapenyerapan, maka sisa cadangan glikogen yang tersimpan akan terurai.

Protein tubuh akan dikonversi jadi asam amino dan lebih banyak asam amino yang teroksidasi.

Percepatan proses ini menyebabkan kita lebih cepat lelah karena cadangan glukosa terus menipis menjelang berbuka.

Jika melebihi batas, glukosa-glukosa di dalam tubuh bisa jadi terbuang melalui urin dan keringat.

Karena marah akan membuat kita jadi lebih berkeringat. Sehingga tubuh akan kehilangan energi yang seharusnya dihemat.

Maka tidak heran jika Rasulullah SAW menyarankan kita untuk menghindari amarah, emosi, pertengkaran.

Diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda ''Jika salah seorang kalian berpuasa, maka hendaklah ia tidak berkata atau berbuat jorok, berteriak-teriak, membuat gaduh. Kemudian jika ada seorang yang memaki-maki atau menantang berkelahi, maka hendaklah ia mengatakan 'saya sedang puasa'.'' (HR Bukhari dan Muslim).***   

Editor:hasan b
Sumber:republika.co-d
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/