Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
23 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
20 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
20 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
19 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Cerita Ramadan

Usai Rebut Palestina, di Sini Umar bin Khatab Salat Pertama Kali

Usai Rebut Palestina, di Sini Umar bin Khatab Salat Pertama Kali
Istimewa.
Senin, 29 Mei 2017 22:50 WIB
Penulis: Sulung Lahitani Mardinata
JAKARTA - Pembangunan masjid di Palestina secara umum, mulai digenjot pada masa Khalifah Umar bin Khatab. Setidaknya pada kisaran tahun 636 Masehi, masjid-masjid mulai berdiri di sejumlah kota di antara Caesarea, Sebastia, Jaffa, dan Ajnadayn.

Pada waktu itu, bentuk dan struktur bangunan masjid masih sangat sederhana. Seperti itu pula Masjid Nabawi di Madinah dulunya yang hanya berdinding batu bata biasa dan beratapkan pelepah kurma.

Menurut pendapat yang kuat, salah satu masjid yang didirikan adalah Masjid Umar. Masjid itu didirikan oleh Umar bin Khatab di lokasi Masjid al-Aqsha sekarang.

Ketika itu, bangunannya masih sederhana dengan dinding kayu dan atap akar pohon.

Masjid itu merupakan simbol toleransi. Saat Palestina berhasil ditaklukkan oleh Umar, Uskup Agung Sophronius menawarkan pada Umar mendirikan salat di Gereja al-Qiyamah.

Akan tetapi, tawaran tersebut ditolak agar tak muncul anggapan bahwa gereja tersebut milik muslim. Umar pun memilih salat di lokasi lain yang kelak menjadi Masjid Umar. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/