Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
18 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
18 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
17 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wakil Ketua MPR: Kita Butuh Pancasila Untuk Menjawab Tantangan

Wakil Ketua MPR: Kita Butuh Pancasila Untuk Menjawab Tantangan
Dok. MPR.
Jum'at, 09 Juni 2017 19:55 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin di hadapan ratusan santri Pesantren Khusus Yatim As Syafi'iyah, Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, 9 Juni 2017, mengatakan Sosialisasi Empat Pilar MPR diberikan kepada berbagai kalangan masyarakat.

"Sebab peserta sosialisasi kali ini dari kalangan sekolah dasar hingga anak SMA maka saya memberikan pemahaman yang mendasar," ujarnya.

Dikatakan pada masa Presiden Soeharto dulu ada lembaga yang bertugas mensosialisasikan Pancasila. Lembaga itu disebutnya dengan nama BP7.

Dalam perjalanan waktu, era reformasi, lembaga tersebut dibubarkan. Dalam perjalanan waktu pula, bangsa Indonesia menyadari munculnya berbagai tantangan bangsa.

"Rupanya kita butuh Pancasila," ujarnya. Dari sinilah, menurut Mahyudin, MPR mempunyai inisiatif untuk mensosialisasikan Empat Pilar ke tengah-tengah masyarakat.

Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila maka bangsa ini adalah bangsa yang mengakui adanya Tuhan yang Mahaesa.

"Yang tidak bertuhan silahkan keluar," ujarnya.

Sebagai bangsa yang bertuhan, bangsa ini memiliki beberapa agama besar, Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Budha, dan Konghucu. Meski sebagai negara yang beragama namun bangsa ini bukan bangsa agama, bukan bangsa dengan salah satu agama tertentu. "Meski demikian kita juga bukan negara sekuler," ujarnya.

Mahyudin mengakui meski mayoritas penduduk Indonesia beragama namun masih ada yang lemah dalam pemahaman.

"Ada yang memahami agama secara keliru," ungkapnya. Akibat yang demikian membuat terjadinya radikalisme. "Inilah yang bisa memecah persatuan," paparnya.

Ditegaskan bahwa negara ini didirikan untuk semua bukan untuk satu kelompok atau golongan. "Untuk itu sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan persatuan," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Mahyudin mengatakan dalam bulan Juni ini diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Menurutnya Pancasila lahir melalui proses yang panjang. Dari lima sila yang ada,  intinya adalah gotong royong. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/