Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
7 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
7 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
7 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Internasional

Pemerintah China Larang Muslim Uighur Berpuasa dan Shalat Selama Ramadhan

Pemerintah China Larang Muslim Uighur Berpuasa dan Shalat Selama Ramadhan
Muslim Uighur. (republika.co.id)
Minggu, 11 Juni 2017 18:48 WIB
XINJIANG - Pemerintah Xinjiang, Cina, melarang muslim Uighur menjalankan ibadah puasa dan shalat selama Ramadhan.

Untuk memaksa muslim Uighur meninggalkan ibadah puasa dan shalat, pemerintah memerintahkan pejabatnya tinggal di setiap rumah milik muslim Uighur.

Dilansir dari rfa.org, Kamis (8/6), pejabat yang tinggal di setiap keluarga muslim merupakan kader Partai Komunis Cina yang bertugas memantau ibadah mereka selama Ramadhan.

Mereka juga memaksa semua restoran buka dan membatasi akses ke masjid.  Aturan ini dilakukan sejak 26 Mei 2017 hingga 24 Juni 2017, dimana pejabat Cina akan tinggal selama 15 hari untuk memastikan mereka tidak shalat dan puasa.

''Inspeksi dilakukan saat berbuka puasa ketika lampu rumah ada yang menyala, begitulan cara kita melakukan patroli dan inspeksi,'' ujar seorang polisi di Kota Hotan.

Setiap 10 pejabat nantinya akan melapor ke pejabat yang lebih tinggi terkait pemantauannya. Mereka juga tinggal di rumah petani untuk menanyakan pandangan ideologis mereka.

Seorang petani asal Qunqash Hotan mengatakan kader Partai komunis sudah tinggal di desanya sejak sehari sebelum puasa Ramadhan dimulai.

''Mereka akan berada di sini selama 15 hari dan akan terus menerus melarang berpuasa," kata petani tersebut.

Selain itu, pemerintah juga memaksa kader Uigur, pegawai negeri, dan pensiunan pemerintah yang meminta uang pensiun untuk menandatangani dokumen bahwa berjanji untuk tidak berpuasa dan shalat selama Ramadhan. Seolah-olah memberi contoh kepada muslim Uigur kepada masyarakat.

Mereka yang menandatangani dokumen juga bertanggung jawab untuk memastikan tidak ada teman dan keluarga yang berpuasa dan shalat.

''Sebagian besar isi surat sama seperti tahun lalu. Namun, tahun ini kita diharuskan memantau keluarga kita, tetangga, dan keluarga menjadi tanggung jawab kita serta membujuk mereka untuk tidak berpuasa,'' ujar perwira pembantu di Kota Hotan.

Seorang mahasiswa pascasarjana Uigur mengatakan ayahnya seorng pegawai negeri di Xinjiang juga menandatangani dokumen tersebut.

Padahal kakeknya, merupakan orang yang shaleh. Dia sudah pergi haji dan selalu memerintahkan untuk menjalankan agama seperti shalat, puasa, dan menyemarakkan Ramadhan.

Tetapi kali ini ayahnya tidak hanya diminta tak berpuasa, tetapi juga meminta kakek dan neneknya tidak berpuasa karena menandatangani surat pertanggungjawaban tersebut.***   

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/