Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
24 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
8 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Panglima: TNI Tak Bisa Dipisahkan dengan Ulama dan Santri

Panglima: TNI Tak Bisa Dipisahkan dengan Ulama dan Santri
Safari Ramadan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Banten, Jumat (16/6/2017). (detik.com)
Jum'at, 16 Juni 2017 23:15 WIB
SERANG - Sejarah TNI dan Polri tidak bisa dipisahkan dengan perjuangan ulama dan santri di Indonesia. Kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan ulama dan santri yang kemudian melahirkan institusi TNI.

Hal itu ditegaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dijelaskan Gatot, ratusan tahun perjuangan di Indonesia masih bersifat kedaerahan dan dilakukan sendiri-sendiri. Beberapa tokoh perjuangan seperti Cut Nyak Dhien, Tuanku Imam Bonjol, Sisingamangaraja, berjuang untuk daerahnya masing-masing.

Namun saat para ulama merapatkan barisan, umat disatukan bersama-sama dengan Sumpah Pemuda. Gatot menyebut di situ ada fatwa dan perintah ulama agar santri juga bersatu.

Bahkan menurutnya, sebelum TNI lahir perjuangan rakyat dipimpin para ulama. Dengan gotong royong, berkat perjuangan dari tahun 1928 sampai tahun 1945, Indonesia dapat merdeka.

''Ini yang saya katakan tidak bisa dilepaskan antara TNI dengan para ulama di manapun juga,'' kata Gatot saat melakukan safari Ramadan di lapangan Grup 1 Kopassus, Kota Serang, Jumat (16/6/2017).

Saat Indonesia merdeka, para santri dan ulama kemudian kembali ke pesantren. Namun ada yang tetap ditugaskan menjaga keamanan rakyat dalam wadah yang disebut Badan Keamanan Rakyat.

Bukti lain mengenai TNI, ulama dan santri tidak bisa dipisahkan adalah saat didirikannya TNI, pimpinan pertamanya adalah seorang santri. Jenderal Soedirman menurutnya adalah seorang guru agama.

Selanjutnya, saat kedatangan sekutu kembali ke Indonesia, ulama dan santri menurut Gatot juga berperan dalam perjuangan. Apalagi ada Kiai Hasyim Asy'ari yang mengeluarkan fatwa jihad waktu itu.

''Cikal bakal TNI dan Polri adalah para ulama. Ini yang harus kita sama-sama ingatkan lagi,'' katanya.

Dalam safari Ramadan Panglima TNI di Banten kali ini, hadir Gubernur Banten Wahidin Halim, ulama karismatik pengurus pesantren Cidahu Pandeglang Abuya Muhtadi Dimyathi. Selain itu hadir para santri dan santriwati se-Banten.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/