Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
21 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
21 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
22 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hati-hati Permainan Harga dari Spekulan Jelang Lebaran, Begini Cara Bedakan Daging Segar dengan Daging Beku di Pasaran

Hati-hati Permainan Harga dari Spekulan Jelang Lebaran, Begini Cara Bedakan Daging Segar dengan Daging Beku di Pasaran
Sapi yang disiapkan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Pekanbaru menghadapi permintaan pasar jelang Lebaran Idul Fitri 2017 ini (Foto: Chairul Hadi)
Sabtu, 17 Juni 2017 14:06 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Permintaan daging menjelang lebaran Idul Fitri selalu mengalami peningkatan, termasuk di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Di pasaran terdapat duag jenis daging, yakni daging segar/panas serta daging beku. Keduanya punya harga jual yang berbeda-beda.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Riau Askardya Patrianov mengatakan, dua jenis daging ini memiliki perbedaan satu sama lain. Untuk harga, daging beku biasanya dibanderol sekitar Rp85 ribu perkilogramnya. Sementara daging segar dari rumah potong hewan Rp110 hingga Rp115 ribu.

Kata dia, spekulan sering memainkan keuntungan dari sana. Patrianov mencontohkan, daging beku dijual dengan harga daging segar di pasaran. Hal tersebut tentu merugikan konsumen. Lalu bagaimana membedakannya secara kasatmata agar yang membeli tidak terkecoh harga?

"Kalau daging beku relatif lebih dingin, itu masih akan terasa. Beda dengan daging segar yang masih panas. Dari segi warna juga beda, di mana daging beku lebih pucat, sementara daging segar lebih merah. Kalau seratnya sama. Yang paling mudah membedakannya dari warna," ungkapnya.

Selain itu, penjual daging beku juga harus memenuhi beberapa kriteria, salah satunya memiliki kulkas atau lemari pendingin untuk menyimpan daging tersebut. "Syaratnya ketika berada di pasar, itu harus ada mata rantai dingin. Jadi tetap terjaga suhunya," ungkap dia diwawancarai GoRiau.com (GoNews Grup).

Ia pun meminta bantuan Satgas Pangan dari Polresta Pekanbaru untuk melakukan pengecekan, mengantisipasi adanya permainan spekulan dalam pemasaran daging ini. "Hal tersebut bisa jadi objek penindakan dari Satgas Pangan. Karena momentum jelang lebaran biasanya muncul," singkatnya.

Menyikapi hal tersebut, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi Priadinata mengungkapkan, pihaknya akan memaksimalkan kontrol di lapangan, mengantisipasi jika ada spekulan yang bermain harga, termasuk indikasi pengoplosan daging.

"Kita akan awasi, untuk menjamin masyarakat mengkonsumsi daging yang layak dengan harga yang sesuai. Kita juga minta bantuan masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya dugaan kecurangan tersebut, silahkan hubungi kepolisian agar bisa diambil penindakan," tegasnya kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

Adapun daging beku maupun daging segar sama-sama layak dikonsumsi masyarakat, karena melewati proses yang sesuai secara prosedurnya. Hanya saja dari perbedaan harga, jangan sampai konsumen dikecoh oleh pihak-pihak yang ingin meraup untung besar, khususnya jelang lebaran nanti. ***

Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/