Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
15 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gambarkan Islam Tidak Toleran, ''Film Kau adalah Aku yang Lain'' Disebut Anggota DPR Sangat Konyol

Gambarkan Islam Tidak Toleran, Film Kau adalah Aku yang Lain Disebut Anggota DPR Sangat Konyol
Nasir Djamil
Jum'at, 30 Juni 2017 09:12 WIB
JAKARTA - Film "Kau adalah Aku yang Lain" menggambarkan ajaran Islam tidak toleran. Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil menilai film tersebut sangat konyol.

"Setting film tersebut sangat konyol, dimana menampilkan umat Islam dan umat Kristen. Seolah-olah ajaran Islam itu tidak toleran," ucap Nasir, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/6).

Nasir kemudian berpendapat, film tersebut sangat menyudutkan Islam dan umatnya karena ditampilkan intoleran.

Bahkan, menurutnya sangat wajar jika film tersebut mengundang reaksi dan kecaman dari masyarakat dan sejumlah tokoh umat Islam.

''Jelas film itu sangat menyudutkan Islam dan umatnya karena ditampilkan intoleran. Wajar kalau kemudian menimbulkan reaksi dan kecaman dari masyarakat dan sejumlah tokoh umat Islam,'' ujar Nasir.

Nasir Djamil memahami, dibuatnya film pendek berjudul "Kau adalah Aku yang Lain" bertujuan baik yakni ingin mempertontonkan peran polisi dalam menjembatani perbedaan yang terjadi di masyarakat.

''Mungkin maksudnya bagus, ingin memperlihatkan peran dan fungsi polisi dalam menjembatani perbedaan yang terjadi di dalam masyarakat,'' kata Nasir.

Film ''Kau adalah Aku yang Lain'' menjadi pemenang dalam festival film pendek yang digagas Mabes Polri atau Police Movie Festival IV 2017.

Film ini diunggah ke Youtube kemudian link-nya dibagikan melalui akun Facebook dan Twitter Divisi Humas Polri pada hari Kamis, (23/6) lalu.

Selanjutnya, film ini menjadi kontroversi di media sosial. Sebagian warganet mengapresiasi film itu, tapi banyak juga yang menilai isi film ini mendiskreditkan dan menyudutkan Islam.

Youtube pun memutuskan menghapus video film tersebut dari lamannya.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/