Pengamanan Mako Hingga Pos Mudik di Riau Ditingkatkan Pasca Penyerangan Anggota Brimob di Jaksel
Penulis: Chairul Hadi
Hal itu menyusul terjadinya serangan penikaman terhadap anggota Brimob yang melaksanakan ibadah Salat Isya di Masjid sebelah lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat tadi malam. Menghindari kejadian serupa, Zulkarnain pun kembali mengingatkan jajarannya untuk waspada.
"Sebetulnya perintah (agar waspada dan meningkatkan pengamanan, red) ini sudah lama kita lakukan, setelah peristiwa di Kampung Melayu waktu lalu, dan itu masih berlaku sampai sekarang," jawab Jenderal bintang dua ini saat berbincang dengan GoRiau.com (GoNews Grup), Sabtu (1/7/2017) siang.
Pengamanan dan kewaspadaan itu diantaranya diberlakukan di Mako-mako, kantor polisi, Asrama kepolisian hingga pos pengamanan dan pelayanan di sepanjang jalur mudik di Provinsi Riau. Hal yang sama juga diterapkan bagi petugas yang melakukan patroli di jalan raya.
"Penebalan (personel, red) juga sudah, termasuk di jalur Mudik, kan kemarin itu kita turunkan anggota Brimob berkemampuan khusus Sniper di jalur rute Mudik. Bagi yang patroli minimal dua orang, kalau memungkinkan juga dikawal anggota Brimob," pungkasnya.
Terkait antisipasi potensi ancaman tersebut, Polresta Pekanbaru juga sudah memperketat pengamanan di markasnya. Beberapa intruksi khusus juga telah diteruskan hingga ke jajaran Polsek, pos-pos pengamanan serta pelayanan Mudik serta pos penjagaan.
Intruksi ini antara lain perkuat penjagaan Markas Komando masing-masing, pertebal dengan personil Satuan Sabhara bersenjata, memeriksa intensif orang yang datang hingga menggelar patroli jalan kaki keliling Mako masing-masing setiap 30 menit, oleh petugas jaga.
"Ini bentuk peningkatan kewaspadaan diri dan Mako kita dengan langkah-langkah tersebut (di atas, red). Anggota yang berjaga juga agar tidak main handphone saat bertugas, kecuali ditugasi membaca Jukrah (Petunjuk Pengarahan, red) dan info dari pimpinan," sebut Wakapolresta Pekanbaru AKBP Edi Sumardi P. ***