Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
8 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
8 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
6 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
6 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Helikopter Basarnas Jatuh, Tangis Haru Istri Ceritakan Pesan Afandi untuk Anaknya yang Berusia 6 Bulan

Helikopter Basarnas Jatuh, Tangis Haru Istri Ceritakan Pesan Afandi untuk Anaknya yang Berusia 6 Bulan
Foto: Detik.com
Senin, 03 Juli 2017 17:34 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
KENDAL - Kepergian Maulana Afandi, anggota Basarnas Semarang, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya. Terutama sang istri, Lina Eni Panuntun, yang akan mengasuh anak semata wayangnya, Distra Yuma Afandi yang masih berusia enam bulan.

Apalagi, rencananya Lina dan Afandi akan menggelar tradisi Tedhak Sinten (mudun lemah atau turun tanah) untuk Distra, Selasa (4/7/2017).

Tedhak Siti atau Tedhak Sinten adalah tradisi seorang anak yang berusia tujuh lapan (7 x 35 hari) dimandikan dengan air kembang setaman. Setelah memakai pakaian baru, sang anak dibimbing ibunya menginjak jadah (nasi ketan tumbuk) yang diberi 7 buah warna yang berbeda.

"Sebelum berangkat suami saya minta supaya segala kebutuhan tedhak siti disiapkan," ujar Lina, Senin (3/7/2017).

Menurutnya, beberapa yang telah disiapkan adalah tebu kuning, kursi dan kurungan. "Semuanya sudah disiapkan, karena rencananya memang besok pelaksanaannya," paparnya.

Lina menceritakan, beberapa saat sebelum kejadian kecelakaan, dirinya masih berkontak lewat BBM. Bahkan, suaminya masih berkirim foto sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, saat pukul 16.00 WIB, pesan BBM-nya tidak masuk.

"Selama satu jam itu kami BBM-an, tapi sekitar pukul empat BBM tidak terkirim," imbuhnya.

Teguh Eko, adik Lina menuturkan bahwa kakak iparnya itu adalah orang yang santun dan bertanggung jawab.

"Sama keluarga baik. Memang orangnya baik kepada orang lain," kata dia.

Terkait tempat pemakaman, kata Teguh, sebenarnya dua keluarga baik orangtua maupun mertua sama-sama menyiapkan lahan pemakaman.

"Di Kaliwungu menyediakan, begitu juga yang ada di Boja. Akhirnya dirembug dan dimakamkan di Boja," tuturnya. ***

Sumber:Detik.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/