Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
17 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
15 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
13 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
13 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Anggota Geng Motor yang Bunuh Anggota TNI di Guntung tak Menyesal, Polda Riau Ambil Alih Penahanan

Anggota Geng Motor yang Bunuh Anggota TNI di Guntung tak Menyesal, Polda Riau Ambil Alih Penahanan
Prosesi pemakaman Serda Musaini, Sabtu (8/7/2017).
Minggu, 09 Juli 2017 07:13 WIB
PEKANBARU - Kepolisian Daerah Riau mengambil alih penahanan pelaku penikaman tentara hingga tewas, Sersan Dua Musaini (55), bintara Pembina Desa Kelurahan Tangaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

''Karena almarhum ini baik, takutnya ada apa-apa, maka kami amankan pelaku di Polda Riau, tapi penanganan kasusnya di Inhil,'' kata Kepala Polda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain, di Pekanbaru, Sabtu.

Dia telah bertemu dengan tersangka, Tam (22), dan melihat seperti tidak ada rasa penyesalan. Ketika ditanya mengapa menikam tentara itu, tersangka mengatakan hanya masalah ketersinggungan saja.

Menurut dia, Musaini dikenal sebagai bintara pembina desa yang baik dan diterima masyarakat. Bahkan saat ditemui tersangka sebelum ditusuk, Musaini menerima Tam secara baik.

Awalnya Tam ditegur karena kebut-kebutan di jalan saat ada iring-iringan warga meninggal menuju ke pemakaman. Tapi sekembalinya dari pemakaman, Tam mengambil senjata tajam lalu Musaini itu ditusuk, dua di perut dan masing-masing satu di dada dan pinggang.

''Mungkin karena kehabisan darah, korban meninggal. Saya selaku keluarga besar Polda Riau prihatin dan belasungkasawa atas peristiwa tertusuknya bintara pembina desa di Inhil,'' ungkap kapolda.

Dia juga mengapresiasi tindakan rekan lain Musaini, Kopral Kepala Candra yang menghindarkan Tam dari penghakiman massa. Jika tidak bisa saja tersangka ini dihakimi massa yang juga geram saat itu.

Tam, kata Zulkarnain, akan diancam pasal berlapis. Di antaranya penganiayaan yang menyebabkan kematian, pembunuhan, dan pembunuhan berencana. Karena tersangka juga sempat berpikir mengambil keris, jadi itu perencanaan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:antaranews.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/