Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
23 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
23 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
23 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
6
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
3 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

OSO: Kesenjangan Pembangunan Usil Nasionalisme

OSO: Kesenjangan Pembangunan Usil Nasionalisme
Oesman Sapta saat acara pelantikan pengurus Gebu Minang di Bidakara Hotel. (Muslikhin/GoNews.co)
Rabu, 26 Juli 2017 15:51 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang didampingi Mahyudin dan Hidayat Nurwahid  melantik dua anggota MPR pergantian antarwaktu (PAW) periode 2014-2019.

Mereka adalah Jimmy Demianus daerah pemilihan (dapil) Papua Barat, dan Erwin Tobing dapil Kalbar. Erwin menggantikan Karolin Margret Natasha yang terpilih menjadi bupati Landak, Kalbar. 

Kedua anggota MPR baru itu mengucap sumpah jabatan yang dipandu Oso. 

Dalam sambutannya Oso meyakini keduanya mampu menjalankan tugas kenegaraan. Erwin merupakan purnawirawan Polri berpangkat inspektur jenderal (irjen) sudah terbiasa dengan kedisiplinan.  Sedangkan Jimmy, merupakan mantan aktivis yang kaya kreativitas dan wawasan. 

Oso mengatakan, dalam menjalankan tugas kenegarawanan, MPR diisi oleh anggota DPR yang mewakili kepentingan politik. Kemudian anggota DPD yang mewakili kepentingan daerah. Karenanya, Oso mengingatkan, dalam menjalankan politik harus secara konstitusional dan moral. 

"Karena harus berpolitik kebangsaan. Kita boleh berbeda dari asal daerahnya, asal fraksinya tapi ketua di MPR tujuannya satu yakni Indonesia yang dicita-citakan," kata Oso. 

Contohnya, kata Oso, memberikan jaminan setiap umat beragama untuk melaksanakan ibadah, keadilan bagi setiap warga negara, dan tidak menciptakan kesenjangan di seluruh wilayah. 

Menurut Oso, dulu pembangunan yang hanya berpusat di Jawa dan Jakarta saja telah menyebabkan kesenjangan luar biasa. Akibatnya, lanjut Oso, nasionalisme sebagian masyarakat terusik. Namun sekarang praktik pembangunan yang tersentral di Jakarta dan Jawa sudah tidak ada lagi.

Contohnya pembangunan perbatasan di Kalbar yang sudah semakin baik. Di Papua, harga semen dan bahan bakar minyak sudah sangat murah. Harga minyak yang dulu Rp 80 ribu sekarang sudah sama seperti di Jakart Rp 8 ribu per liter. 

"Tugas politik kebangsaan dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu," paparnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/