Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
17 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
17 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
17 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
3 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Boni Hargens: Investasi Dana Haji untuk Kemaslahatan Umat

Boni Hargens: Investasi Dana Haji untuk Kemaslahatan Umat
Boni Hargens. (istimewa)
Rabu, 02 Agustus 2017 12:25 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pengamat Politik Boni Hargens  menilai langkah Presiden Joko Widodo menginvestasikan dana  haji untuk pembangunan infrastruktur bertujuan untuk kemaslahatan umat. Menurutnya, investasi tersebut bisa menjadikan dana itu lebih produktif baik untuk umat Islam maupun rakyat Indonesia seluruhnya.

"Lagipula kan ini bukan ide baru. Prabowo-Hatta dalam kampanye pilpres 2014 sudah mewacanakan hal itu. Kok sekarang dijadikan masalah? Apa yang disampaikan Pak Jokowi untuk menginvestasikan dana haji sebesar Rp 95 Triliun tentu tujuannya untuk kemaslahatan umat. Intinya, penggunaannya sesuai dengan peraturan yang berlaku, transparan dan akuntabel," ujar Direktur Lembaga Pilih Indonesia itu di Jakarta, Rabu (02/08/2017).

Menurut Boni, pemanfaatan dana haji untuk proyek infrastruktur baru usulan dan kemungkinan yang disampaikan Presiden Jokowi. Hal tersebut, kata dia, belum menjadi keputusan.

"Karena sebuah kemungkinan, maka usulan Presiden masih bisa dikaji agar pemanfaatan dana haji bertanggung jawab, tidak hilang dan benar-benar untuk kemaslahatan umat. Toh, selama ini dana haji juga sudah diinvestasikan untuk proyek infrastruktur seperti properti dan kredit rumah," tandas dia.

Boni menyayangkan kemudian justru muncul isu bahwa Presiden Jokowi mau menggunakan dana umat demi kepentingannya. Dan ada pihak yang memanfaatkan isu ini untuk mendiskreditkan dan mendelegitimasi kepemimpinan Jokowi.

"Yang muncul ke publik justru bukan hal-hal substabsial, tetapi hal-hal remeh temeh yang kadang tidak berdasarkan sehingga menciptakan persepsi negatif terhadap Jokowi," tandasnya.

Boni mengingatkan, masyarakat agar tidak mudah percaya dengan elite-elite politik yang mempermasalahkan kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi. Pasalnya, apa yang mereka sampaikan kadang hanya berdasarkan ilusi, tak berdasar hanya untuk kepentingan politik khusus di Pilpres 2019.

"Sekarang sudah mulai banyak isu-isu yang menyerang Pak Jokowi menjelang Pilpres 2019, mulai dari menyatakan Jokowi gagal, utang meningkat, kriminalisasi ulama, tidak pro-umat Islam, isu PKI dan termasuk soal dana haji dan isu-isu lain yang tidak berdasar. Isu-isu ini dihembuskan untuk menyudutkan Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2019. Ini kan politik murni," terang dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung mengenai pemanfaatan dana haji. Menurut Presiden Jokowi, dana haji adalah dana umat yang bisa digunakan untuk investasi pembangunan infrastruktur atau ditempatkan pada investasi syariah lainnya dengan catatan tetap mengacu pada perundang-undangan yang ada dan harus hati-hati.

"Silakan dipakai untuk infrastruktur. Saya hanya memberikan contoh. Silakan dipakai untuk Sukut. Silakan ditaruh di Bank Syariah, macam-macam, banyak sekali. Silakan ditaruh di bisnis-bisnis syariah," ujar Presiden Jokowi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/