Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
24 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
4
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
Olahraga
24 jam yang lalu
Flavio Silva Ingin Cari Tantangan Baru
5
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
6
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Home  /  Berita  /  Umum

Sangat Disayangkan, Rumah Duafa di Abdya Bukan Untuk yang Berhak

Sangat Disayangkan, Rumah Duafa di Abdya Bukan Untuk yang Berhak
Kapolsek Manggeng, Iptu Sunardi Yahmin saat menyambangi rumah Aisyah.
Kamis, 10 Agustus 2017 14:03 WIB
Penulis: T Musnizar

BLANG PIDIE – Bantuan rumah duafa yang sekarang disebut Rumah Sehat Sederhana (RSS) yang dibangun Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ternyata tidak sepenuhnya diperuntukkan bagi yang benar-benar berhak. Salah satu contoh, dari ribuan RSS yang sudah dibangun, Aisyah luput dari perhatian.

Aisyah (45) warga Gampong Seunulop, Kecamatan Manggeng, kabupaten setempat luput dari mata penguasa di wilayah itu.

Baca: Tempati Rumah Duafa, Warga Abdya Diminta Pindah

Kepada GoAceh, Kamis (10/8/2017), Aisyah bercerita sejak ditinggal pergi suaminya ke Malaysia, kehidupan sehari-hari bersama ketiga anaknya sangat terbatas.Pasalnya, Aisyah yang hidup bersama tiga orang anaknya masih “bahagia” menempati rumah reot beralas tanah dan beratap rumbia di antara ribuan rumah duafa yang dibangun pemerintah dari uang rakyat.

Bukan hanya rumah, untuk makan saja terkadang Aisyah terpaksa makan seadanya. Masalah gizi, sudah pasti terlewatkan.

Aisyah melanjutkan, jangankan untuk merehab rumah, untuk makan sehari hari saja, dirinya masih serba kekurangan dengan anak-anak masih sekolah.

“Suami bekerja di Malaysia yang hanya mampu mengirim belanja seadanya,” tuturnya.

Anehnya, menurut keterangan Aisyah, rumah reotnya itu sudah cukup banyak yang datang untuk mengambil foto dengan janji  akan merehab atau memberikan bantuan rumah.

Baca: Pidie Butuh 300 Rumah Duafa Setiap Tahun

“Tetapi mereka datang hanya untuk foto-foto saja, sejak anak saya kecil sampai berumur 16 tahun tidak ada tanda-tanda rumah saya akan dibangun,” sebut Aisyah.

Sangat disayangkan memang, Aisyah warga yang berhak menerima bantuan pemerintah justru masih tinggal bersama dengan tiga anaknya di rumah reot yang terabaikan belasan tahun lamanya.

Padahal, bantuan rumah di Kabupaten Abdya cukup banyak hingga mencapai ribuan lebih.

“Kami sangat membutuhkan rumah, karena rumah kami ini sekarang atapnya sudah bocor dan dindingnya bolong-bolong,” ucapnya.

Baca: Di Bireuen ADD Diperbolehkan Merehab Rumah Kaum Duafa

Editor:Yudi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/