Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
1 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
1 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Limbah PT ARP Cemari Sungai, Warga Seruduk Kantor Camat Meranti

Limbah PT ARP Cemari Sungai, Warga Seruduk Kantor Camat Meranti
Puluhan warga mendatangi kantor Camat Meranti meminta penjelasan pemerintah soal limbah pengolahan sawit PT Area Rama Persada (ARP)
Jum'at, 11 Agustus 2017 19:15 WIB
Penulis: Gus
ASAHAN - Warga yang bermukin di sekitar sungai Kasim Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan tercemar limbah pengolahan sawit PT Area Rama Persada (ARP). Akibatnya ribuan ikan yang ada di sungai tersebut mati. Dan warga juga tidak berani memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Akhirnya warga pun mendatangi kantor Kecamatan Meranti untuk meminta kejelasan pemerintah dengan persoalan tersebut. Dalam pertemuan tersebut, dihadiri Camat Meranti Sofyan Manulang, Kapolsek Kota, Danramil 18 Meranti, Dinas lingkungan hidup poniran, dan kelompok tani Pengula Na Gabe, Jumat (11/8/2017) di kantor Kecamatan Meranti Asahan.

Dalam pertemuan tersebut pihak PT ARP berjanji akan membenahi kolam penampungan limbah yang bocor hingga mencemari sungai Kasim Desa Gajah Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan.

Camat Meranti Sofyan Manulang dalam arahannya menjelaskan setelah pertemuan ini pemerintah dan pihak perusahaan sudah mendapat kesepakatan kalau PT ARP berjanji akan membenahi kolam penampungan limbah yang bocor hingga mencemari sungai Kasim Desa Gajah Kecamatan Meranti.

"Kita sudah mendapatkan kesepakatan agar perusahaan terkait permasalahan ini kedepan akan membenahi kolam penampungan limbahnya yang bocor," jelasnya.

Carter Panjaitan Ketua Kelompok Tani Pengula Na Gabe dikonfirmasi menjelaskan dengan tercemarnya air sungai tersebut bisa jadi berpotensi kegagalan tanam pada petani karena diprediksi panen terjadi di bulan Oktober nanti.

"Kalau kejadian ini tidak secepatnya ditindaklanjuti akan berpotensi kegagalan tanam pada petani karena diprediksi panen terjadi di bulan Oktober nanti," terangnya.

Warga yang sudah mendapat penjelasan oleh pihak perusahaan akhirnya membubarkan diri dengan tertib dalam pengawalan pihak kepolisian.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/