Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
16 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
12 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
11 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Parlindungan Purba: CPS Kunci Pembiayaan ADB

Parlindungan Purba: CPS Kunci Pembiayaan ADB
Istimewa.
Sabtu, 12 Agustus 2017 16:00 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
MANILA - Anggota Delegasi Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) mengunjungi Kantor Pusat the Asian Development Bank (ADB) di Distrik Mandaluyong City, Metro Manila, Kamis (10/8/2017).

Isu utama yang menjadi perhatian delegasi BKSP terkait kemungkinan pembiayaan pembangunan daerah melalui skema ADB.

"Kita membutuhkan Rp. 5.000 Trilyun untuk infrastruktur sedangkan yang bisa didukung oleh APBN, APBD dan hibah menurut informasi hanya sekitar Rp. 2.500 Trilyun, jadi ada kebutuhan Rp. 2.500 Trilyun yang mesti melibatkan badan usaha dan swasta," ujar anggota BKSP DPD RI Parlindungan Purba, SH. MM, yang juga menjadi Ketua Komite II DPD RI.

Pihak ADB yang diwakili oleh Syurkani Ishak Kasim, Ph.D. menyatakan bahwa ADB memiliki mandat development financing seperti program mengatasi kemiskinan dan perlindungan sosial, jadi tidak hanya infrastruktur seperti AIB (Asian Infrastructure Bank) dan bekerja sesuai dengan kesepakatan dengan negara anggota.

"Keunikan ADB adalah yang paling memahami Indonesia karena berada di wilayah Asia Tenggara, dibanding World Bank yang memiliki kapasitas lebih besar namun anggotanya lebih besar 189 negara dan portofolionya bermacam-macam. Kalau Asia Tenggara ini kan pembangunannya lebih jelas, seperti jalan, air bersih dan sebagainya," ujar Parlindungan Purba, anggota DPD RI dari Sumatera Utara.

Syaukani melanjutkan apabila daerah ingin terlibat dalam perencanaan ADB maka dapat dilakukan melalui Country Partnership Strategies (CPS) yang akan menjadi dasar pihaknya memutuskan projek-projek yang diprioritaskan di Indonesia.

Parlindungan Purba mengatakan bahwa DPD RI berencana menyelenggarakan sebuah seminar nasional pembangunan daerah. Potensi pendanaan ADB sangat menarik untuk tujuan pendanaan program-program implementasinya.

"CPS ini pintu masuk, (yang didalamnya) akan kita bicarakan mulai dari asuransi bencana alam, danau, pariwisata, energi terbarukan, jalan raya, air bersih,” kata Parlindungan Purba mengakhiri pernyataannya dalam pertemuan tersebut.

Delegasi BKSP DPD RI yang dipimpin Prof. Dr. Dailami Firdaus (Jakarta) mengadakan kunjungan ke Filipina pada tanggal 8-10 Agustus 2017, guna bertemu para mitra di Senat, DPR Filipina, ADB dan Persatuan Perawat Filipina. Turut serta selain Parlindungan Purba (Sumatera Utara) adalah H. Abu Bakar Jamalia (Jambi), Ahmad Jajuli (Lampung), Dr. I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Bali), dr. Delis Julkarson Hehi (Sulawesi Tengah), Adrianus Garu (NTT) dan Pendeta Carles Simaremare (Papua).***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/