Riau Siap Ikuti Parade Tari Nusantara Ke-36 Tahun 2017 di TMII Jakarta
Penulis: Muslikhin Effendy
Dalam pengarahannya Kadispar Riau mengatakan, Riau harus bisa menyajikan penampilan yang menarik sehingga bisa menjadi juara sekaligus membawa marwah Riau di mata nasional bahkan internasional.
"Kegiatan ini sebagai sarana untuk memperkenalkan, mempromosikan dan menyebarluaskan produk karya seni daerah, khususnya seni tari garapan baru bernuansa tradisi khas daerah dari seluruh propinsi di Indonesia. Saya berharap besar kepada peserta yang mewakili Riau agar bisa menjadi sang juara," kata pria yang pernah menjabat sebagai kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Riau, Fahmizal Usman.
"Riau memiliki banyak ragam tari tradisi, bila pengemasannya digarap maksimal akan menjadi warna yang menarik sehingga bisa menjadi garapan baru tanpa melupakan tradisi daerah," ujar Kadispar Riau Fahmizal Usman.
Parade Tari Nusantara Ke-36 yang digelar oleh Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan bentuk kegiatan pergelaran bersama, dan bersifat evaluatif, apresiatif, komparatif dan kompetitif, yang waktu pelaksanaannya akan dilaksanakan pada, Jum’at - Sabtu, 18 sampai 19 Agustus 2017, di Sasono Langen Budoyo- TMII.
Materi Parade Tari Nusantara 2017 adalah tari garapan baru yang berpijak pada tari tradisi daerah atau seni budaya tradisi daerah, yang belum pernah ditampilkan dalam event parade/festival/lomba tari tingkat nasional.
Kegiatan yang sudah berjalan Sudah lebih dari tiga dasa warsa itu,di tahun 2017 ini mengambil Tema "Pengembangan / Kreativitas" Tarian pada prosesi adat masyarakat daerah berbasis tari kerakyatan. Dilihat dari perannya sebagai motivasi dalam hal kreativitas seni, kegiatan tersebut merupakan kegiatan tingkat nasional yang dirasakan sangat besar manfaatnya, terutama dalam rangka mengangkat serta sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni tari secara Nasional.
Adapun beberapa Kriteria pengamatan/penilaian meliputi, Penataan Tari, Penataan Musik/Iringan, Penataan Rias & Busana, selanjutnya Penampilan Umum/Penyajian, yang meliputi, Keutuhan garapan (Unity), Kesinambungan (Kontinuity), Keserasian (Harmony), Intensitas Kedaerahan (Pengembangan Tetap dalam Nuansa Tradisi yang cukup kuat dari daerah masing-masing), dan kesesuaian tema / Komunikatif.***
Kategori | : | Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Riau, DKI Jakarta |