Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
24 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
23 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Umum

Drama Kolosal Para Pejuang Tampeng Digelar, Penonton Berurai Air Mata

Drama Kolosal Para Pejuang Tampeng Digelar, Penonton Berurai Air Mata
Camat Kutepanyang dan Serma Wagimin serta Kepala SMAN 1 Kutepanyang, saat berfoto dengan para pemain drama kolosal, Kamis (17/8/2017). [Dosaino]
Kamis, 17 Agustus 2017 18:18 WIB
Penulis: Dosaino

BLANGKEJEREN – Drama kolosal yang diperankan para pelajar SMA Negeri 1 Kutepanyang, Gayo Lues (Galus), tentang jatuhnya Benteng Tampeng ke tangan Belanda, membuat para penonton ikut terbawa suasana.

Bahkan, penonton yang hadir dari berbagai gampong ini, sampai-sampai ada yang meneteskan air mata karena terharu dan sedih.

“Begitu luar biasanya para pejuang dalam mempertahankan Benteng Tampeng yang merupakan benteng terakhir Gayo Lues yang mampu ditaklukkan oleh Belanda,” ujar salah satu penonton warga Tampeng, Suardi kepada GoAceh yang juga diamini warga lainnya, Kamis (17/8/2017).

Saking geramnya, sampai-sampai dirinya ingin ikut ke dalam arena pertunjukkan untuk membantu para pejuang dalam mempertahankan benteng yang ingin direbut oleh Belanda ini.

Sementara itu, pengarah drama sejarah perjuangan masyarakat lokal ini, Serma Wagiman, mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya dalam memerankan drama tersebut.

Padahal, menurutnya, pemain drama ini hanya dilatih selama dua hari.

“Saya tidak percaya anak-anak bisa bermain sebagus ini dan mampu membuat para penonton larut dalam alur cerita drama,” tuturnya.

Pun demikian, dirinya sengaja mengangkat sejarah perjuangan para pejuang lokal dalam drama ini, untuk menunjukkan pada masyarakat, terutama para pemuda lokal, bahwa di wilayah mereka juga memiliki sejarah yang hebat, dalam mempertahankan daerah dari rebutan tentara Belanda.

Oleh sebab itu, di HUT ke 72 RI ini, diharapkan rasa cinta tanah air dan setia pada NKRI, bisa terus tumbuh dan semakin kuat di tubuh masyarakat dan anak-anak muda Gayo Lues.

“Khususnya masyarakat serta pemuda di Kecamatan Kutepanyang ini,” ungkap personel TNI yang saat ini bertugas di Koramil Kutepanyang tersebut.

Editor:Yudi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/