Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
10 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
3
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Umum

Drama Kolosoal Sang Proklamator Meriahkan HUT RI di Langsa

Drama Kolosoal Sang Proklamator Meriahkan HUT RI di Langsa
Tentara Indonesia dieksekusi oleh pasukan jepang dalam drama kolosal bertajuk Sang Proklamator, Kamis (17/8/2017). [Dedek].
Kamis, 17 Agustus 2017 11:02 WIB
Penulis: Dedek
LANGSA - Socio drama atau drama Kolosoal yang bertajuk Sang Proklamator (Bung Karno) meriahkan detik-detik HUT Kemerdekaan ke-72 RI di Kota Langsa, Kamis (17/8/2017).

Amatan drama kolosoal itu dimulai pukul 08.00 WIB di Lapangan Merdeka Langsa, dengan melibatkan TNI Kodim 0104 Aceh Timur, UKM Komunitas Seni Rajut Unsam Langsa, STIKes Cut Nyak Dhien Langsa, SMA Negeri 1 Langsa, SMA Negeri 3 Langsa, SMA Negeri 5 Langsa dan SMK Negeri 2 Langsa yang didukung oleh Pemerintah Kota Langsa.
 
Naskah socio drama ditulis oleh aktivis Seni Rajut Unsam Langsa, Ardiansyah Abdullah, sedangkan koordinator kegiatan drama, Letnan Satu Infanteri Haryono, Sutradara Fitri Junaidi.
 
Koordinator garapan drama kolosal, Musliadi, seusai menampilkan pagelaran drama, kepada GoAceh, drama kolosoal itu diawali tahun 1941 dimana pergolakan kemerdekaan semakin dekat  Soekarno dan tokoh nasional lainnya sedang berada di pusaran kegelisahan yang amat dalam dimana kekuatan Jepang semakin tak terkalahkan mereka mampu memaksa mundur kolonialisme Belanda di Indonesia.
 
Jepang masuk ingin berkuasa dengan konsep propaganda Nippon 3A dan memaksa rakyat Indonesia untuk turut dan tunduk kepada ke kaisaran Jepang yang pada awalnya menjanjikan kemerdekaan. Namun rakyat malah harus merasakan kekejaman yang amat dalam tapi semangat juang yang dikumandangkan tidak pernah luntur untuk melawan negara matahari terbit segala cara dilakukan baik itu dari segi kekuatan bersenjata dan politik atau gerakan bawah tanah 
 
Di tahun 1945 Jepang dibom atom oleh Amerika tepatnya di Kota Hiroshima dan Nagasaki, sehingga memaksa Jepang harus mengakui kalah dalam kancah perang dunia kedua, saat itu pula merupakan peluang bagi Indonesia memanfaatkan momentum untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
 
Ia menceritakan, naskah ini coba mengungkap pergerakan dan kesengsaraan rakyat di bawah kependudukan Jepang dari tahun 1941- 1945 serta mengungkap perjuangan para tokoh nasional yang mendirikan bangsa melalui raga dan darah para pahlawan untuk bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang.
 
 

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/