Gagal Kibarkan Bendera, Paskibra Inhu Kecewa
Penulis: Jefri Hadi
Pasalnya, hanya kerena hujan deras yang mengguyur Stadion Narasinga Rengat yang menjadi lokasi pelaksanaan upacara, anggota Paskibra tidak diizinkan untuk tampil bertugas mengibarkan sang saka merah putih itu.
Bendera hanya dikibarkan oleh tiga orang petugas tanpa diiringi pasukan, yakni pembawa bendera dan dua orang penggerek bendera. Padahal, mereka sudah berlatih selama satu bulan yang pastinya sudah menguras tenaga dan pikiran mereka.
"Sia-sia saja mereka latihan selama ini. Sudalah menghabiskan anggaran, menguras tenaga dan pikiran, mereka malah tidak jadi tampil," kata salah seorang sumber kepada GoRiau.com, Kamis (17/8/2017) siang.
Dikatakan sumber GoRiau itu, jika upacara peringatan kemerdekaan gagal digelar karena hujan, tentunya alasan itu sangat miris. Karena para pejuang terdahulu bermadikan darah dan hujan peluru untuk menggapai kemerdekaan ini.
"Harusnya tidak ada alasan rangkaian upacara tidak dilaksanakan secara utuh. Karena upacara peringatan HUT RI ini merupakan hal yang sangat sakral. Kondisi ini tentunya catatan dan koreksi kita semua selaku anak bangsa," pungkasnya.
Disisi lain, Kompol Frenki Tambunan selaku koordinator pelatih Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) HUT RI 2017 Inhu mengungkapkan bahwa, dirinya dan anggota Paskibra sangat kecewa atas hal itu.
"Saya dan adik-adik anggota Paskibra merasa sangat kecewa karena tidak bisa tampil pada acara yang sakral ini. Dan memang, saat itu lokasi upacara diguyur hujan deras," kata Frenki menjawab GoRiau.com.
Namun demikian, pada sore ini Paskibra akan tampil untuk melaksanakan upacara penurunan bendera. Diharapkan cuaca bisa bersahabat, sehingga prosesinya dapat berjalan lancar.
"Dengan tampil saat upacara penurunan bendera nanti, hendaknya dapat mengobati rasa kekecewaan tersebut. Doakan saja, semoga upacara penurunan bendera sore ini dapat berjalan lancar dan seksama," pungkas Frenki yang juga Kabag Ops Polres Inhu itu.
Sebagai mana diberitakan GoRiau.com sebelumnya, selain pelaksanaan rangkaian upara yang buyar akibat derasnya hujan yang mengguyur lokasi upacara, ada hal yang tidak kala sakralnya yang gagal dilaksanakan pada upara itu.
Seperti halnya, mengihidupkan serine detik-detik proklamasi, dan pembacaan teks proklamasi. Dan dari informasi yang beredar, Bupati Inhu yang sekaligus Irup datang terlambat ke lokasi uapacara.(Jef)
Kategori | : | Pemerintahan |