Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
9 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
9 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
5
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
3 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Home  /  Berita  /  Umum

Kuliner Jadi Potensi dan Kekayaan Aceh Jaring Wisatawan

Kuliner Jadi Potensi dan Kekayaan Aceh Jaring Wisatawan
Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi, saat diwawancari usai pembukaan Aceh International Halal Food Festival di Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Banda Aceh, Jumat (18/8/2017). [Hafiz Erzansyah]
Sabtu, 19 Agustus 2017 20:26 WIB
Penulis: Hafiz Erzansyah

BANDA ACEH - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, kegiatan Aceh International Halal Food Festival bertujuan untuk menemukan, mengenali dan melestarikan kuliner Aceh yang berkembang dalam masyarakat yang merupakan warisan kekayaan budaya.

"Kemudian juga untuk mempromosikan potensi dan kekayaan Aceh sebagai daya tarik wisata dan upaya memperluas jaringan pemasaran produk kuliner Aceh yang terus berkembang dan upaya untuk melakukan sosialisasi dan standarisasi produk makanan halal," ujarnya kepada wartawan saat diwawancarai seusai pembukaan Aceh International Halal Food Festival, di Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Banda Aceh, Jumat (18/8/2017) malam.

‎Ia menjelaskan, kegiatan tersebut turut dihadiri peserta dari luar negeri yang tergabung di forum IMT-GT, seperti JBC IMT-GT Malaysia dan Thourism Autorithy Thailand. Sedangkan peserta lainnya berjumlah 102 tenant dari 50 stan yang dibagi atas tiga zona, yakni Zona Kuliner Khas Aceh, Zona Jajanan Nusantara dan Zona Halal yang diikuti oleh tim penggerak PKK Aceh dan pegiat kuliner Aceh.

"Dari 102 tenant dan 50 stan yang ada, kuliner yang disajikan berbagai macam, mulai dari kuliner tradisional hingga kuliner luar negeri. Tetapi pada intinya, ini semua didominasi oleh kuliner atau makanan tradisi khas Aceh. Karena tujuannya adalah melestarikan berbagai resep makanan khas dari Aceh dan mempromosikan kuliner itu sendiri serta mempromosikan destinasi wisata yang ada di Aceh," ungkap Reza.

Selain itu juga dilangsungkan beberapa acara lainnya, seperti bussines matching yaitu pertemuan antara pengusaha anggota IMT-GT yang bergerak di layanan wisata halal dan sosialisasi jaminan produk halal oleh LPPOM-MPU Aceh. 

"Juga ada coffe meeting yaitu diskusi dan berbagi pengalaman para pengusaha yang bergerak di bidang spa, islamic tourism dan food and baverage, serta lomba masak dan ngopi gratis. Juga ada khanduri sate matang dan sie reuboh, serta pencatatan Rekor MURI idang talam terbanyak," jelasnya.

‎Untuk pencatatan rekor MURI 1.000 idang talam, pihaknya berharap agar dapat memecahkan rekor tersebut, yakni menghitung pembawa talam terbanyak laki-laki. Pada hari Minggu nanti, akan ada 1.000 talam yang diusung oleh laki-laki dan akan diadakan makan bersama atau khanduri raya. "Itu merupakan dukungan dari para camat yang ada di Kota Banda Aceh ini," katanya.

Saat ditanyai tindaklanjut pihaknya untuk terus melakukan promosi kuliner setelah kegiatan ini, Reza mengatakan, penanganan kuliner ini selain memperbaiki atau meningkatkan cita rasanya, yang terpenting adalah kehalalan, standarisasi higenitas. Nantinya, kata Reza, akan terus ada pembinaan-pembinaan yang dilakukan ke arah tersebut sehingga para pelaku atau para pegiat kuliner yang ada Aceh ini mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan atau kepada penikmat kuliner. 

Editor:TAM
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/