Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
22 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
18 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
18 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Umum

Restauran Nakal Masih Pakai LPG 3 Kg

Restauran Nakal Masih Pakai LPG 3 Kg
Salah satu restauran di jalan Zainul Arifin yang kedapatan memakai elpiji 3 kg yang peruntukannya kepada orang miskin. (Jason/Antara)
Jum'at, 25 Agustus 2017 17:15 WIB
SIBOLGA - Meski sudah berulang kali diperingati, namun sejumlah restauran, rumah makan dan usaha makro lainnya yang ada di Kota Sibolga, masih saja memakai LPG 3 kg.

Terbukti, dari hasil sidak yang dilakukan oleh Pemko Sibolga melalui Disperindag, didampingi PT. Djuwilly Jaya Gasindo, agen tunggal penyalur LPG 3 kg untukl wilayah Sibolga dan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), kemarin.

Sidak tersebut merujuk pada kondisi elpiji 3 kg yang belakangan langka di pasaran.

Ternyata benar, dari hasil sidak, ditemukan beberapa restauran dan rumah makan yang sudah dikategorikan sebagai usaha makro, yang mempunyai belasan tabung elpiji 3 kg.

Sebagai sanksi, tim sidak menyita setiap tabung yang berisi dan menggantinya dengan yang kosong.

Kemudian, tim juga mengembalikan uang pembelian sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp17.500.

Ada yang aneh saat sidak tersebut, waktu petugas menunjukkan tulisan pada tabung, yang menerangkan bahwa elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi warga miskin, beberapa pemilik restauran malah dengan gamblang mengaku sebagai warga miskin. Tak kalah menariknya lagi, mereka sempat menolak pengembalian uang sesuai HET.

Pasalnya, mereka mengaku membeli gas dengan harga Rp20 ribu sampai Rp22 ribu pertabungnya.

Menurut Syahnan, Menager PT Djuwilly Jaya Gasindo, pihaknya akan segera memanggil kembali seluruh pangkalan. Bagi yang ketahun mengulangi perbuatannya kembali akan dikenakan sanksi tegas berupa penghentian pendistribusian.

Sementara itu Ketua LPKSM Kota Sibolga, Erwin Simatupang didampingi Sekretarisnya Kartika dan wakil ketua Binsar Simatupang mengatakan, kedepan pihaknya akan lebih tegas lagi kepada pengusaha nakal yang masih terus memakai elpiji 3 kg.

"Kalau kali ini, kita hanya kasih sanksi penarikan tabung yang berisi saja. Kalau kedepannya, mungkin tabungnyapun akan ikut kita tarik.

Karena, ini sudah keterlaluan, sudah berulangkali kita ingatkan, kalau tabung 3 kg ini hanya untuk masyarakat miskin," kata Kartika ketika dikonfirmasi Jumat (25/8/2017) pagi.

Editor:Fatih
Sumber:antarasumut.com
Kategori:Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/