Menurut Panglima TNI, Siapapun yang Mengubah 4 Pilar Berarti Mengkhianati Bangsa
Penulis: Muslikhin Effendy
Bahkan menurutnya, nilai-nilai luhur itu adalah merupakan suasana kebatinan para pendiri bangsa ketika Indonesia berada di bawah hinaan penjajahan.
"Para pendiri bangsa ini berjuang mati-matian mengorbankan pikiran tenaga air mata darah bahkan nyawa dan tidak ingin anak cucunya seperti mereka," jelas Panglima.
Atas kondisi batin pendiri bangsa itu kemudian lahirnya NKRI, ideologi Pancasila, dasar hukum negara UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika untuk menyatukan keberagaman.
Gatot menegaskan, empat nilai luhur bangsa Indonesia tidak boleh diubah oleh siapapun. "Kalau ada yang mengubah berarti pengkhianat bangsa," tegas Panglima Gatot.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang atau yang biasa disapa Oso itu juga berpendapat yang sama. "Siapapun berani mengubah 4 pilar kita yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 45 dan NKRI, dialah sebenar-benarnya penghianat bangsa," tukasnya.
Untuk itu kata Oso, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 72, MPR akan terus melakukan sosialisasi empat pilar ke berbagai kalangan tidak hanya sebatas pada lembaga dan dunia pendidikan.
"Iya tetap jalan, dan targetnya juga masyarakat luas, semua elemen bangsa," pungkasnya. ***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta |