Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
16 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
13 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Marak Penipuan terhadap Jamaah, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Biro Perjalanan Haji dan Umrah

Marak Penipuan terhadap Jamaah, DPR Minta Pemerintah Evaluasi Biro Perjalanan Haji dan Umrah
Istimewa.
Rabu, 30 Agustus 2017 16:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Berkaca dari kasus First Travel dengan korban jemaah umroh mencapai puluhan ribu orang, maka biro-biro perjalanan haji dan umroh perlu dievaluasi. Hal ini juga seperti yang biasa dilakukan perbankan, kalau memberikan bunga tinggi biasanya banknya mau collaps.

"Sama seperti itu biro-biro perjalanan yang memberi harga murah, jangan-jangan juga mau collaps. Mereka umumnya hanya memanfaatkan situasi. Justru iming-iming besar itu lebih membahayakan. Biro-biro perjalanan yang memberi janji-janji lebih justru perlu diwaspadai," ujar anggota DPR Sungkono menanggapi kasus First Travel, Rabu (30/8/2017).

Politisi PAN dari Dapil Jatim ini juga menyebutkan, masyarakat Islam yang mayoritas di Indonesia ini dijadikan peluang oleh pengusaha travel untuk berbuat kecurangan. Model perusahaan umroh dan haji semacam multi level marketing (MLM) banyak dijumpai, Karena itu dia berharap masyarakat harus lebih berhati-hati.

Menurut Sungkono, kemasannya bisa saja berorientasi misi keagamaan seperti umroh tapi pengalaman di Indonesia seperti MLM dan bentuk lain yang merugikan masayarakat.

Ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat, dan mereka tergoda dengan rayuan dan janji-janji yang lebih murah. "Masyarakat pasti mudah tertarik dan senang apalagi dengan persoalan haji yang daftar tunggunya lama. Kondisi dan situasi inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang seperti itu," jelas Sungkono.

Pihaknya mengakui belum tahu proses hukum yang akan dijatuhkan kepada FT ini, namun berharap masyarakat hati-hati, kasus ini sebagai pengalaman dan informasi yang bisa diambil hikmahnya. "Jangan mudah mendengar atau mempercayai promo-promo yang tidak masuk akal," tandasnya.

Kepada pemerintah, dia mengharapkan selain mempersiapkan regulasi juga pelaksanaan pengawasan harus lebih ketat. "Pengawasan dan evaluasi kepada biro-biro perjalanan harus lebih ketat, bila kajian menemukan hal yang berpotensi merugikan masyarakat harus ditindak tegas,” tambahnya.

Ia menyambut baik rencana Komisi VIII membentuk Panja Umroh-Haji sebagai upaya mencari jalan terbaik mengatasi kasus-kasus umroh dan haji yang banyak merugikan umat. "Saya berharap masyarakat jangan mudah tergiur dengan janji-janji biro perjalanan yang indah tetapi berakhir dengan penipuan dan menyengsarakan umat," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/