Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
23 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
18 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Demo Peduli Rohingya, Warga Aceh Kutuk Rezim Militer Myanmar

Senin, 04 September 2017 11:14 WIB
Penulis: Hafiz Erzansyah
BANDA ACEH - Masyarakat Aceh Peduli Rohingya menggelar aksi unjuk rasa terkait kekerasan dan genosida etnis Rohingya, Myanmar, di Tugu Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (4/9/2017). Unjuk rasa yang dimulai sekira pukul 10.00 WIB ini dihadiri dua puluhan warga peduli Rohingya.
 

Koordinator Aksi, Michael Octaviano dalam orasinya mengatakan, dalam sepekan terakhir ini, pihaknya juga ikut merasakan penderitaan yang mendalam atas apa yang dialami etnis Rohingya, dimana sekitar 3 ribuan orang terpaksa melarikan diri dengan berbagai macam kondisi dan ketakutan ke Bangladesh, karena tindakan brutal serta tindakan biadab yang dilakukan militer Myanmar.
 
"Kami mengutuk keras rezim militer dan sipil Myanmar untuk menghentikan kekerasan dan genosida pada etnis Rohingya. Kami juga mendesak panitia nobel penghargaan kepada Aung San Suu Kyi agar mencabut penghargaan tersebut," ujarnya di lokasi.
 
Selain itu, pihaknya juga menuntut negara-negara ASEAN untuk menekan rezim militer Myanmar agar menghentikan praktik genosida terhadap etnis Rohingya. Para pengunjuk rasa mendesak agar status keanggotaan Myanmar di ASEAN dibekukan. Menurut pihaknya, sebagai sesama negara ASEAN, pemerintah Myanmar seharusnya ikut bertanggungjawab untuk memberikan perlindungan yang sama bagi etnis Rohingya.
 
"Kita juga mendesak PBB untuk ikut menangani sungguh-sungguh mengambil alih tragedi kemanusiaan yang telah lama di Myanmar. Sudah terbukti secara meyakinkan, pemerintahan militer Myanmar tidak bersedia menghentikan praktik genosida terhadap etnis Rohingya," jelasnya.
 
Para pengunjuk rasa juga mengatak para aktivis HAM dan Kemanusiaan di seluruh dunia untuk memberikan perhatian serius terhadap kasus ini, sehingga tragedi ini dapat diakhiri. Pihaknya juga mendesak Mahkamah Kejahatan Internasional (International Criminal Court/ICC) untuk mengadili pihak yang bertanggungjawab atas praktik genosida terhadap etnis Rohingya di Myanmar.

"Kita mendorong Pemerintah NKRI untuk menerima para pengungsi Rohingya untuk sementara waktu, sambil melakukan langkah-langkah diplomatik yang lebih tegas terhadap Myanmar, agar mereka menerima kembali dengan jaminan keamanan. Kita juga menuntut pemerintah untuk mengusir Duta Besar Myanmar dan jangan lagi ada di Indonesia," tambah Michael Octaviano.

Pantauan GoAceh di lokasi, aksi unjuk rasa ini dikawal puluhan anggota kepolisian dari Sat Sabhara, Sat Intelkam dan Sat Lantas Polresta Banda Aceh, guna melakukan pengaturan lalu lintas di kawasan tersebut.
 

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/