Menunggu Gebrakan Saifannur Dalam Memoles Wajah Bireuen yang Semrawut

BIREUEN - Persoalan di pusat kota Kabupaten Bireuen dari hari ke hari semakin komplek. Selain semrawut, keberadaan trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki, kini “diperkosa” dan diserobot oleh para pedagang dan pemilik toko.

Tak hanya itu, kemacetan dan pengelolaan parkir di setiap sudut ruas jalan semakin menambah persoalan klasik di Kota Bireuen.

Belum lagi pembiaran pedagang kaki lima yang membuka lapak di sembarang tempat.

Belakangan, kesemrawutan terlihat menyeluruh, baik di tengah maupun pinggiran kota. Para pengendara dengan sesuka hati, memakirkan kendaraannya masing-masing secara berjejer di tepi badan jalan dalam kota.

Pemandangan yang  sangat merusak mata ini juga terlihat di sepanjang Jalan T Hamzah Bandahara.

Sejatinya, ruas jalan itu haruslah tertib dan rapi karena digunakan untuk memudahkan mobil ambulans melintas menuju ke rumah sakit umum Bireuen.

Lihatlah, mulai dari sudut Meunasah Kulah Batee, Kota Juang, Bireuen posisi keude ditambah kios kecil di depannya, seolah-olah dibenarkan. Meski di bagian kiri jalan terdapat dua instansi yakni kantor Koramil dan Sub Den POM.

Tapi apa lacur, ruas jalan T Hamzah Bendahara ini ibarat jalan tak bertuan.

Entah apa sebabnya, para pemangku kepentingan di instansi Pemerintahan Bireuen yang semestinya membuka mata lebar-lebar, lebih memilih diam seolah tak berkutik dan hanya berteori di kantor.

“Memang sangat aneh, bila ruas jalan ke rumah sakit umum Bireuen selalu semrawut. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada yang berani menertibkan,” ujar seorang warga Kota Juang, Syukri kepada GoAceh, Rabu (6/9/2017).

Lalu, saking padatnya kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor saat parkir harus berlapis yang notabene dikelola oleh Dinas Perhubungan Bireuen. Namun, masalah parkir juga menjadi polemik besar di Kota Bireuen.

Ironisnya, pungutan retribusi parkir dari kantong masyarakat, juga belum jelas keberadaannya. 

Tak hanya kalangan rakyat jelata, seluruh Fraksi di DPRK Bireuen juga mendesak dan meminta Pemkab setempat untuk mengambil langkah-langkah terhadap penertiban jalan depan rumah sakit umum Fauziah, Bireuen.

Pernyataan tersebut dikatakan Ketua Fraksi PPP, PKS dan PAN, Yusriadi pada rapat paripurna pengesahan Qanun Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRK Bireuen  di gedung DPRK setempat, Selasa (5/9/2017).

Desakan seluruh anggota DPRK Bireuen membuktikan kalau ruas jalan tersebut semakin klimaks, butuh gebrakan dan keberanian Bupati Bireuen, Saifannur.

Saifannur sendiri dalam pertemuan dengan wartawan di Pendopo setempat, Selasa (29/8/2017) malam lalu, secara gamblang, meyakinkan dan berjanji segera menertibkan Kota Bireuen yang semakin semraut.

Kala itu, Saifannur yang ikut didampingi Wakil Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani,  Asisten I, Mursyid, Asisten II, Irwan serta  Kadis Infokom Zamri, menyambut positif ungkapan dan masukan wartawan dalam pertemuan itu.

“Saya segera akan berkoordinasi dengan Kadis Perhubungan untuk menertibkan jalan dan parkir. Kami segera menertibkan para pedagang, dengan mengerahkan anggota Satpol PP,” ucapnya.

“Begitu juga dengan pemilik toko juga akan dilakukan koordinasi. Tujuan ini semua semata-mata hanya untuk membangun Bireuen kea rah yang lebih baik,” tandasnya.

Kini, masyarakat hanya bisa menunggu untuk menyaksikan action sang Bupati, dalam mewujudkan Bireuen yang bersih, rapi dan indah.