Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
13 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
13 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
11 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
11 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Garam Produksi SLB Sekar Meranti Sampai ke Tangan Gubernur Riau

Garam Produksi SLB Sekar Meranti Sampai ke Tangan Gubernur Riau
Syafrizal (tengah) menyerahkan garam halus produksi SLB Sekar Meranti ke Gubernur Riau Andi Rachman (kiri) - ist
Kamis, 14 September 2017 17:25 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti Kecamatan Rangsangbarat, Kepulauan Meranti, Syafrizal, bertemu dengan Gubernur Riau, Arsyad Juliandi Rachman, Minggu (9/9/2017) siang. Dalam pertemuan itu, Syafrizal menyerahkan garam halus produksi SLB Sekar Meranti.

Syafrizal berharap Andi Rachman, panggilan akrab Gubri, bisa membawa garam tersebut untuk dites ke laboratorium. "Di Meranti pernah kita sampaikan ke beberapa dinas, namun belum ada respon," kata Syafrizal, Kamis (14/9/2017).

Kata Syafrizal lagi, mereka sangat penasaran dengan kandungan garam yang telah dibuat. Apakah layak untuk dikonsumsi masyarakat atau tidak. "Tapi saya pernah mencoba garam tersebut ketika makan jambu. Sampai sekarang tak ada efek buruk yang dirasakan," ujar Syafrizal.

"Makanya kita berharap Gubri bisa membawa produk kita ke laboratorium. Kalau memang layak bisa kita produksi dalam skala besar, kalau belum apa kelemahannya," tambah laki-laki yang didatangi langsung oleh Ketua LPA Indonesia, Kak Seto.

Diceritakan Syafrizal, motivasi mereka untuk memproduksi garam adalah potensi alam Meranti yang memungkinkan, yaitu banyak wilayah air. Terlebih belakangan ada berita Indonesia impor garam dari luar negeri. "Kita banyak laut tapi garam harus impor, makanya kita coba produksi sendiri, kalau aman dikonsumsi minimal bisa membantu masyarakat tempatan," kata Syafrizal.

Untuk hasil perbandingan produksi, 5 liter air asin atau bahan baku bisa menghasilkan lebih kurang 1 kg garam halus. Air yang digunakan, air laut di Anak Setatah yang lokasinya tak jauh dari tebing (tepian). Andai kandungan airnya layak untuk dikonsumsi dalam bentuk garam, maka pihak SLB akan menggunakan air laut yang lebih jernih (terletak jauh di tengah laut).

Saat bertemu dengan Syafrizal, Andi Rachman mengaku akan ke SLB Sekar Meranti. Menyambangi sekolah di Anaksetatah, Rangsangbarat, Kepulauan Meranti itu, Andi kabarnya akan membawa hasil lab garam halus yang diserahkan Syafrizal.

"Kata Pak Gubri dia akan datang ke SLB Sekar Meranti. Ia juga akan bawa hasil lab garam yang kita serahkan. Kita sangat ingin mengetahui apakah garam itu layak atau tidak dikonsumsi," ujarnya mengakhiri bincang-bincang. ***

Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/