Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
18 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
13 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gara-gara Tak Punya Uang Buat Beli Rokok, Dua Remaja Nekad jadi Jambret

Gara-gara Tak Punya Uang Buat Beli Rokok, Dua Remaja Nekad jadi Jambret
Istimewa.
Jum'at, 15 September 2017 05:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
SLEMAN - Berdalih tak punya uang jajan untuk membeli rokok, dua pelajar asal Sleman, Yogyakarta nekat jadi penjambret. Kedua pelajar berinisial MA (10) warga Ngemplak, Sleman dan DT (18) warga Ngaglik, Sleman ini memilih ibu-ibu yang mengenakan tas cangklong samping sebagai mangsanya.

Wakapolres Sleman, Kompol Heru Muslimin mengatakan, kedua pelajar ini ditangkap berdasarkan penyelidikan petugas dari seorang korban penjambretan. Dari hasil penyelidikan dan keterangan saksi-saksi, polisi mengamankan keduanya di rumahnya masing-masing.

"Kedua pelaku memilih lokasi di jalan yang sepi dengan sasaran ibu-ibu. Jika melihat jalanan sepi dan ada sasaran, kedua pelaku pun menjalankan aksinya. Saat beraksi pelaku berinisial DT berperan sebagai joki sepeda motor sedangkan pelaku berinisial MA yang menjadi eksekutornya," terang Heru, Kamis (14/9).

Dalam setiap aksinya, kedua pelaku selalu memersenjatai diri dengan pisau cutter. Pisau cutter ini digunakan pelaku untuk memotong tali tas korbannya sehingga mudah ditarik.

"Begitu sudah menentukan sasaran, keduanya kemudian mengejar calon korbannya dengan sepeda motor. Kemudian korban dipepet dan tasnya dipotong dengan pisau cutter. Setelahnya para pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor," papar Heru.

Keduanya menggunakan motor pinjaman untuk beraksi. Kepada pemilik motor, kedua pelaku mengaku meminjam sepeda motor untuk mencari makan. Ternyata usai dipinjamkan sepeda motor justru digunakan berbuat kejahatan.

"Dari pengakuan pelaku MA, penjambretan dilakukan karena tidak punya uang jajan untuk membeli rokok. Kemudian pelaku MA pun mengajak pelaku DT untuk melakukan aksi penjambretan," ungkap Heru.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu buah telepon seluler warna hitam, satu unit sepeda motor jenis trail, dan satu buah cutter yang digunakan untuk memotong tali tas korban.

"Karena perbuatannya, MA dan DT dijerat Pasal 365 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara," tutup Heru.***

Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Jawa Tengah, DI Yogyakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/