Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
18 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
18 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
17 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahyudin: Pancasila Merupakan Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa

Mahyudin: Pancasila Merupakan Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa
Istimewa.
Minggu, 17 September 2017 00:21 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PURWAKARTA- Wakil Ketua MPR RI, H. Mahyudin. ST, MM hadir dalam acara Dialog Kebangsaan. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Sabtu (16/9) di Purwakarta.

Mahyudin mengatakan, ia banyak menyimak perkembangan Purwakarta dan memuji kiprah Dedi Mulyadi sebagai bupati. Seperti, Dedi sampai diundang bicara di PBB mengenai budaya Sunda.

Ia mengatakan, saat ini tantangan dalam kebangsaan kita adalah globalisasi. Sumber daya alam Indonesia melimpah, sehingga pihak asing banyak kepentingan dalam hal ini.

"Tapi bangsa Indonesia menjadi bangsa konsumtif, bukan produktif. Indonesia menjual hasil alam untuk beli barang konsumtif. Bangsa Indonesia mudah meniru dan kagetan," kritik Mahyudin.

Ia menyebutkan, pemimpin harus memimpin dengan cinta. Jangan menunjukkan budaya korupsi karena saat ini korupsi banyak ditemui pada pimpinan mulai dari kepala daerah, bupati hingga gubernur.

Mahyudin mengatakan, Bung Karno menggali Pancasila dari budaya Indonesia sendiri. Empat pilar merupakan alat perekat bangsa untuk bersatu.

Menurutnya, kebangsaan Indonesia kini mulai luntur, anak bangsa mudah diadu domba dan terjadi sikut-sikutan. "Korupsi harus dihapuskan, juga radikalisme. Dalam 72 tahun Indonesia merdeka tantangan kebangsaan tak pernah selesai."

Ia mengatakan, Pancasila menyatukan berbagai macam suku, agama, dan etnis, hanya saja orang Indonesia mudah kagum pada hal-hal baru dari luar. "Belajar agama sama ustad biasa saja. Yang penting ilmunya benar. Jangan mudah tertipu ajakan seperti ISIS. Jangan mudah dirayu ajakan jihad atau tindakan radikal."

Ia juga menyoroti yang menjadi perhatian utama yakni, soal narkoba. Mahyudin mengatakan. masa depan bangsa tinggal menunggu waktu untuk kehancuran.

"Generasi berganti, kalau diganti generasi teler, bangsa bisa hancur. Penegakan hukum tajam ke atas tapi tumpul ke bawah."

Bupati Purwakarta, Dedy Mulyadi mengatakan, bicara empat pilar harus konsisten agar empat pilar kebangsaan digali kembali menjadi sistem hukum Indonesia.

"Sistem kebudayaan dalam nilai Pancasila ternyata perilaku kita dari zaman dulu sudah ada di tengah masyarakat, " kata Dedy.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Anggota dari DPR/MPR Popong Otje Djundjunan, perwakilan Soksi Purwakarta dan Ketua DPRD Purwakarta. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/