Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
4 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
2 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
48 menit yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
29 menit yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Sekolah, Jembatan dan Rumah Warga Terancam Masuk Sungai, DPRD Kuansing Minta Pemerintah Cepat Tanggap

Sekolah, Jembatan dan Rumah Warga Terancam Masuk Sungai, DPRD Kuansing Minta Pemerintah Cepat Tanggap
Rombongan Komisi C DPRD Kuansing meninjau abrasi sungai di Logas, Senin (18/9/2017).
Selasa, 19 September 2017 19:47 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau harus bergerak cepat mengatasi abrasi Sungai Lombu di Desa Logas Kecamatan Singingi.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuansing, Andi Cahyadi usai meninjau desa tersebut, Senin (18/9/2017) sore.

"Ada tiga titik yang kritis dan itu perlu segera ditangani. Jika tidak, maka bangunan yang berada di pinggir sungai akan roboh," ujar Andi.

Menurut Andi, tiga titik tersebut meliputi bangunan Sekolah Dasar, jembatan dan pemukiman warga. Untuk bangunan sekolah, arah sungai mengarah ke sekolah lalu membelok ke kanan. "Jadi, air sungai terus menghantam tebing yang menjadi lahan berdirinya sekolah."

"Begitu juga dengan jembatan, dimana kedua sisinya terus tergerus arus. Apalagi, setiap kali hujan turun selalu banjir dan saat itu terjadi abrasi," papar Andi.

Saat meninjau abrasi di Logas, DPRD ditemani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dalam hal ini Kabid SDA, Febri. Ia menyebutkan butuh anggaran sekitar Rp5,7 miliar lebih untuk menangani tiga titik kritis tersebut. Pemerintah akan mengupayakan secepat mungkin untuk penanganan abrasi ini.

"Untuk membangun turap sepanjang 150 meter, kita butuh dana Rp3,7 miliar lebih. Selanjutnya kita membangun kerb untuk jembatan dengan dana sekitar Rp1 miliar serta pengarah arus sungai di SD sekitar Rp1 miliar juga," ujar Febri.

Menurut Febri, terjadinya abrasi sungai di Logas tak terlepas dari aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin di sungai tersebut. Apalagi, kedalaman sirtu di daerah tersebut mencapai 10 meter. "Sehingga, sangat mudah terjadi abrasi," tutupnya.***

Kategori:Pemerintahan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77