Sekolah, Jembatan dan Rumah Warga Terancam Masuk Sungai, DPRD Kuansing Minta Pemerintah Cepat Tanggap
Penulis: Wirman Susandi
Hal itu disampaikan Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuansing, Andi Cahyadi usai meninjau desa tersebut, Senin (18/9/2017) sore.
"Ada tiga titik yang kritis dan itu perlu segera ditangani. Jika tidak, maka bangunan yang berada di pinggir sungai akan roboh," ujar Andi.
Menurut Andi, tiga titik tersebut meliputi bangunan Sekolah Dasar, jembatan dan pemukiman warga. Untuk bangunan sekolah, arah sungai mengarah ke sekolah lalu membelok ke kanan. "Jadi, air sungai terus menghantam tebing yang menjadi lahan berdirinya sekolah."
"Begitu juga dengan jembatan, dimana kedua sisinya terus tergerus arus. Apalagi, setiap kali hujan turun selalu banjir dan saat itu terjadi abrasi," papar Andi.
Saat meninjau abrasi di Logas, DPRD ditemani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dalam hal ini Kabid SDA, Febri. Ia menyebutkan butuh anggaran sekitar Rp5,7 miliar lebih untuk menangani tiga titik kritis tersebut. Pemerintah akan mengupayakan secepat mungkin untuk penanganan abrasi ini.
"Untuk membangun turap sepanjang 150 meter, kita butuh dana Rp3,7 miliar lebih. Selanjutnya kita membangun kerb untuk jembatan dengan dana sekitar Rp1 miliar serta pengarah arus sungai di SD sekitar Rp1 miliar juga," ujar Febri.
Menurut Febri, terjadinya abrasi sungai di Logas tak terlepas dari aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin di sungai tersebut. Apalagi, kedalaman sirtu di daerah tersebut mencapai 10 meter. "Sehingga, sangat mudah terjadi abrasi," tutupnya.***
Kategori | : | Pemerintahan |