Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
17 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
16 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
16 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
16 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Umum

Buya Syafii: Corporate Besar Perlu Tularkan Cara Jinakkan Uang ke Masyarakat Luas

Buya Syafii: Corporate Besar Perlu Tularkan Cara Jinakkan Uang ke Masyarakat Luas
Rabu, 27 September 2017 20:50 WIB
Penulis: RLS
PEKERJAAN rumah bangsa Indonesia paling penting yang harus segera diselesaikan saat ini adalah mempersempit kesenjangan dan mengurangi ketimpangan di antara sesama warganya.

Begitu juga dengan masalah pemerataan ekonomi ini harus jadi prioritas. Tak hanya pemerintah, swasta juga diharapkan demikian. Apalagi pada saat yang sama, negara tak cuma menghadapi berbagai masalah ekonomi, tetapi juga masalah sosial politik keagamaan seperti radikalisme dan terorisme.

Demikian benang merah Forum Dialog yang diselenggarakan President Office Sinar Mas bertema Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, Rabu (27/9/2017), di Jakarta.

Pembicara utama dalam forum dialog ini adalah Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif yang lebih dikenal dengan panggilan Buya Syafii dan Dr Sudhamek AWS. Sedangkan sebagai penanggap adalah mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan mantan KSAL Laksamana (Purn) Marsetio. Bertindak sebagai moderator adalah mantan Menteri Perindustrian yang kini menjabat sebagai Managing Director Presiden Office Sinar Mas, Saleh Husin.

“Bung Karno pernah menyatakan, tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka. Tapi setelah 72 tahun, kita tahu kemiskinan masih menjadi masalah utama bangsa ini,” kata Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP Pancasila) Syafii Maarif.

Menurut Syafii, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia uang tampak begitu liar, tapi bagi sejumlah sektor swasta seperti Sinar Mas, uang terlihat begitu jinak.
“Kemampuan menjinakkan uang inilah yang harus ditularkan kepada masyarakat luas,” tambahnya.

Syafii menjelaskan, bangsa Indonesia sesungguhnya sudah memiliki modal yang sangat bernilai, yakni Pancasila, karena setiap sila di dalamnya bisa menjawab setiap masalah secara menyeluruh dari berbagai dimensi. Dalam pemerataan kesejahteraan misalnya, upaya menjawabnya tidak saja dari sisi ekonomi, tapi juga aspek social hingga hati nurani.

Begitu pula dengan ancaman intoleransi dan radikalisme, tidak cukup hanya ditangani dengan penegakan hukum semata, tapi mesti melibatkan pula aspek social, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.

“Agar tidak muncul paham berani mati karena takut hidup. Itu teologi maut namanya,’ tegas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Sedangkan Chairman Garuda Food Sudhamek menekankan pentingnya 4 prinsip dasar kemitraan sebagai landasan hubungan sosial ekonomi pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ke-4 prinsip dasar itu adalah saling membutuhkan, saling menguatkan, saling percaya, dan saling menguntungkan.

Keempat prinsip dasar itu harus dijalankan kalau kita ingin memberdayakan (UMKM). Menurut Sudhamek, selama ini UMKM lebih banyak diperlakukan sebagai objek, bukan subjek.

“Bantuan yang diberikan pun sering setengah jalan, jadinya tidak tuntas,” ujarnya. Semua itu menunjukkan penanganan UMKM belum sepenuhnya professional dan holistik.

Managing Director Presiden Office Sinar Mas Saleh Husin menyatakan, diskusi semacam ini, yang diikuti para eksekutif di lingkungan Sinar Mas, merupakan kegiatan reguler korporat.

“Temanya berbeda-beda, mengikuti situasi dan kondisi aktual bangsa ini. Yang jelas, Sinar Mas memang punya komitmen kuat untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya mendorong percepatan pemerataan ekonomi,” ujarnya usai diskusi.

Editor:Fatih
Kategori:Ekonomi, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/